Lombok Barat (Inside Lombok) – Polres Lombok Barat mencatat ada penurunan kasus pelanggaran lalu lintas dalam rentang waktu 2023 hingga 2024. Tren ini pun diharapkan bisa terus menurun melalui upaya penyadaran tertib berlalu lintas, salah satunya melalui Operasi Patuh Rinjani 2025, yang akan berlangsung mulai dari tanggal 14 hingga 27 Juli.
Kapolres Lobar, AKBP Yasmara Harahap menyebut berdasarkan data yang dipaparkan pihaknya, terdapat tren penurunan jumlah pelanggaran dari tahun-tahun sebelumnya. “Pada Operasi Patuh Rinjani 2024, tercatat 12.348 pelanggar, ini menurun drastis dari 18.434 pelanggar di tahun 2023. Ini menunjukkan penurunan sebesar 6.086 pelanggaran atau 33 persen,” bebernya, Senin (14/07/2025).
Operasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas. Guna menekan angka pelanggaran, kecelakaan, dan fatalitas korban di wilayah NTB. Menurut Yasmara, permasalahan lalu lintas seperti pelanggaran, kemacetan, dan kecelakaan semakin sering terjadi seiring dengan dinamika aktivitas masyarakat yang terus meningkat.
“Masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan kerja keras personel Polri saja. Perlu adanya kerja sama solid antara Polri, Pemerintah Daerah, dan seluruh stakeholder terkait,” tegasnya. Dia menyebut, Operasi Patuh Rinjani 2025 ini menjadi salah satu upaya konkret Polri untuk menciptakan situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas yang aman dan kondusif. Dengan operasi ini, diharapkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas dapat ditekan secara signifikan.
Di sisi lain, angka kecelakaan dan fatalitas korban masih menjadi perhatian serius. Meskipun jumlah kejadian kecelakaan tidak mengalami kenaikan, yakni tetap 32 kejadian. Tetapi data korban meninggal dunia mengalami peningkatan, dari 9 orang pada 2023, menjadi 11 orang pada 2024. Begitu pun dengan korban luka berat, dari 7 orang menjadi 12 orang, meskipun korban luka ringan mengalami penurunan.
“Operasi Patuh Rinjani 2025 ini merupakan salah satu upaya Polri dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat. Sehingga diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran, kecelakaan lalu lintas, dan angka fatalitas korban,” terangnya.
Dalam Operasi Patuh Rinjani 2025 ini, penegakan hukum disebutnya akan tetap dilakukan melalui tilang, baik manual maupun elektronik. Tetapi juga tetap mengedepankan pendekatan edukatif, persuasif, dan humanis.
“Saya berpesan kepada seluruh personel yang terlibat agar melaksanakan tugas dengan profesional, humanis, dan tanpa menimbulkan kontra-produktif di masyarakat. Hindari sikap arogan, tetap jaga etika dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” pesannya. (yud)