Lombok Barat (Inside Lombok) – Pembangunan akses jalan menuju lokasi dibangunanya hotel The Apurva Kempinski di Pantai Mekaki, Sekotong ditargetkan bisa diresmikan Januari 2025. Hal ini perlu diupayakan agar setelah pembangunan jalannya rampung, proyek pembangunan hotel megah bintang 5 tersebut bisa segera dimulai.
“Deadline waktunya sampai Maret 2025, tapi saya minta tadi kepada beliau (pihak ketiga) jangan sampai Maret 2025, tapi januari 2025,” tegas Kadis PUTR Lobar, Lalu Winengan saat dikonfirmasi usai menggelar rapat mengenai progres pembangunan jalan di Pantai Mekaki pekan lalu.
Pihaknya berharap pembangunan The Apurva Kempinski yang direncanakan memiliki kapasitas ratusan kamra itu tidak hanya berakhir di groundbreaking, melainkan segera ada progres pembangunan. Karenanya, Dinas PUTR Lobar bahkan mengundang pihak ketiga, Wings Group sebagai manajemen The Apurva Kempinski, kemudian Penjabat Bupati Lobar, hingga Pemerintah Desa Pelangan untuk duduk bersama membahas beberapa kendala yang sempat dihadapi dalam proses pengeprasan dan pembentukan jalan baru itu.
“Kita melakukan komunikasi yang terputus, makanya saat pertemuan itu saya tekankan dari pihak Desa dan Kecamatan sepakat untuk saling dukung pembangunan proyek itu,” pesannya. Selain membahas beberapa kendala, Winengan juga memberikan penekanan kepada investor agar betul-betul serius membangun hotel megah yang rencananya akan menjadi yang ketiga di Indonesia itu.
Pihaknya pun optimis pembangunan hotel itu nantinya dalam kurun waktu 1-2 tahun saja. “Harus dilaksanakan (pembangunan hotel). Jaga muka Bupati saya, jangan sampai terulang lagi macet (pembangunannya seperti investor yang lain),” tukasnya.
Ia menilai kendala dalam pengerjaan proyek di lapangan biasa terjadi. Namun hal itu bisa diselesaikan dengan duduk bersama dan komunikasi yang baik. Terlebih dalam proyek pembangunan akses menuju Pantai Mekaki itu, Dinas PUTR disebutnya bertindak sebagai pimpro pelaksana. “Nanti terkait Mekaki itu akan saya siapkan posko pengaduan, nanti kalau ada masalah bisa mengeluhnya ke sini,” terang pria berkepala plontos ini.
Di mana akses jalan menuju Pantai Mekaki itu rencananya akan dibangun dengan panjang sekitar 700 meter. Pengerjaannya pun saat ini dimulai dengan pengeprasan jalan perbukitan yang dinilai terlalu curam. Sehingga menyulitkan kendaraan pengangkut material untuk pembangunan hotel tersebut masuk ke sana. “700 meter (jalan yang dikepras) nanti setelah itu dilanjutkan ke depan (pengerjaan pembangunan jalan) sepanjang 710 meter,” papar Winengan.
Terkait pengeprasan jalan yang masuk dalam kawasan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) itu, saat ini diakui Winengan progresnya baru mencapai 10 persen. Namun pihaknya optimis pengerjaan jalan itu akan bisa selesai sesuai target. “Asal proses pengepresannya bisa segera selesai. Dia sudah sanggup dan dia berkata akan berusaha secepatnya. Kita harapkan jangan sampai terputus (pengerjaannya),” pungkasnya. (yud)