26.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratPemeliharaan Lampu Hias di Ruas Jalan Batulayar-Senggigi Masih Belum Jelas

Pemeliharaan Lampu Hias di Ruas Jalan Batulayar-Senggigi Masih Belum Jelas

Lombok Barat (Inside Lombok) – Kondisi lampu hias di ruas jalan raya Batulayar-Senggigi menjadi keluhan lantaran hanya terpanjang tanpa pernah menyala. Kendati, Dinas Perhubungan (Dishub) Lombok Barat (Lobar) justru menyatakan tidak bisa memperbaiki fasilitas itu lantaran belum jelas pemilik kewenangannya, apakah Dishub atau Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar.

“Kita belum serah terima secara fisik, masih kita lakukan survei ulang terkait dokumen,” ungkap Sekretaris Dishub Lobar, Fathurrahman yang dimintai keterangan usai menghadiri rapat dengan jajaran Komisi III DPRD Lobar, Rabu (22/11/2023).

Keberadaan lampu hias itu sampai sejauh ini masih belum memiliki asas manfaat, lantaran sejak mulai dibangun dan dipasang, lampu hias itu hanya menyala di awal saja. Sehingga banyak pihak menilai fasilitas itu seolah jadi proyek mubazir.

Kendati demikian, Fathur mengakui secara administrasi, pihak Dinas Perkim Lobar telah menyerahkan kewenangan dan pengelolaan penerangan jalan umum (PJU) ke Dishub Lobar. Namun pihaknya belum mengetahui pasti, apakah PJU yang dimaksud termasuk juga lampu hias yang terpasang di pinggir jalan kawasan wisata Senggigi tersebut.

“Memang penyerahan secara administrasi sudah dilakukan awal tahun 2023 ini. Karena hanya masih bersifat administrasi dan belum serah terima. Maka secara otomatis masih menjadi kewenangan Dinas Perkim,” terangnya.

Ditegaskannya, seluruh PJU yang ada di Lobar baik yang berada di jalan nasional, jalan provinsi, maupun jalan kabupaten telah masuk dalam skema di KPBU. Namun khusus untuk lampu hias datanya belum masuk.

“Nanti kita lihat, kalau sudah masuk data aset Dishub, maka bisa jadi masuk dalam skema KPBU,” imbuhnya. Kendati, sampai saat ini pihaknya bersama Dinas Perkim belum melakukan perhitungan aset yang diserahterimakan. “Tunggu dulu, biar jelas dan clear,” singkat Fathur.

Sebelumnya, masyarakat pertanyakan fungsi lampu hias yang ada di jalur kawasan wisata Senggigi itu lantaran hingga kini tak pernah lagi menyala. Lampu hias yang menelan anggaran miliaran rupiah itu hanya menyala berapa minggu saja setelah proyek itu selesai dikerjakan.

“Patut kita katakan bahwa ini (lampu hias) hanya membuang-buang anggaran saja,” ketus perwakilan masyarakat kecamatan Batulayar, Munajab, Rabu (15/11/2023). Dia menuturkan bahwa sering terjadi kecelakaan di kawasan tersebut, salah satunya karena minimnya penerangan.

Hal itu pun disayangkan, karena dalam proyek revitalisasi Senggigi yang dikerjakan pada tahun 2020 lalu itu, di beberapa titik ruas jalan dari Batulayar hingga Senggigi banyak dipasang lampu jalan yang juga sebagai hiasan. “Tiang lampu hanya jadi sampah saja, dulu hanya nyala beberapa minggu saja, sekarang tidak pernah menyala lagi. Wisata di Batulayar gelap gulita. Sampai tiang lampu ini berkarat dan hanya jadi sampah saja,” kritiknya.

Dijelaskan, selama ini masyarakat hanya bisa bertanya-tanya bagaimana pemeliharaannya. Karena pihak yang memiliki kewenangan dinilai seolah acuh dan tak pernah memperhatikan lagi hal tersebut.

“Tadi malam juga terjadi kecelakaan di lima titik di wilayah Kecamatan Batulayar, sehingga lampu jalan ini sangat dibutuhkan untuk bisa mengurangi angka kecelakaan itu,” tegas pria yang akrab disapa Jajab itu.

Jangan sampai, kata dia, proyek revitalisasi yang sudah menelan anggaran miliaran rupiah dari pinjaman daerah kala itu justru menjadi proyek sia-sia. “Kami berharap, pemerintah atau instansi yang bertanggung jawab segera melakukan perbaikan,” harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Batulayar, Afgan Kusuma Negara juga mengutarakan harapan yang sama. Agar menjelang pergantian tahun ini, ada perubahan di kawasan tersebut. Terlebih itu merupakan kawasan pariwisata unggulan Lobar yang menjadi kantong PAD.

“Memang kadang (PJU) tidak tentu nyalanya, kadang sudah nyala, kadang ndak. Tapi kebanyakan ndak nyala, jadi mubazir itu lampu hias yang dipasang di pinggir-pinggir jalan itu,” ungkap Afgan.

Terlebih dengan telah adanya nota kesepahaman antara Pemda Lobar dengan pihak ketiga dalam pengelolaan KPBU-PJU itu. Pihaknya berharap agar hal itu bisa segera terealisasi dan benar-benar bisa mengatasi persoalan penerangan jalan yang selama ini sudah sejak lama dikeluhkan masyarakat.

“Kita ingin supaya penerangan jalan ini bisa segera terealisasi, setidaknya awal tahun 2024 ini. Agar Lombok Barat bisa terang benderang, tidak hanya di jalan-jalan utama tapi juga di jalan menuju pedesaan,” pungkasnya. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer