28.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok BaratPerlu Inovasi agar Aset Terbengkalai Pemda Lobar Bisa Dongkrak PAD

Perlu Inovasi agar Aset Terbengkalai Pemda Lobar Bisa Dongkrak PAD

Lombok Barat (Inside Lombok) – DPRD Lombok Barat (Lobar) menilai banyak aset milik Pemda Lobar yang saat ini dibiarkan terbengkalai. Padahal aset tersebut mestinya dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Terlebih, realisasi PAD Lobar di 2023 lalu hanya mencapai 86 persen dari target yang seharusnya Rp395 miliar lebih, dan raihan PAD dari sumber investasi disebut tak tercapai. “Yang menjadi diskusi bersama teman-teman Pansus (Panitia Khusus), terkait masalah PAD yang belum sampai target,” ungkap Ketua Komisi II DPRD Lobar, Abubakar Abdullah, saat ditemui usai rapat LKPJ.

Realisasi PAD tahun lalu itu disebutnya lebih banyak ditopang dari BLUD rumah sakit dan puskesmas. Sehingga, pihaknya menilai perlu adanya inovasi dari Pemda Lobar untuk meningkatkan capaian PAD tahun ini, terutama yang bersumber dari PAD non-BLUD.

Salah satu caranya, kata dia, bisa dengan memaksimalkan potensi aset daerah yang sudah lama terbengkalai. “Coba aset-aset itu diidentifikasi kira-kira potensi ekonomi apa yang bisa kita kembangkan. Misalnya aset di Narmada-Lingsar dibuat untuk hotel. Buatkan kajiannya kemudian carikan investornya,” saran Abu.

Menurutnya tidak bisa dipungkiri, Lobar memiliki banyak aset berbentuk lahan yang seharusnya bisa menjadi penyertaan modal kerja sama dengan investor. Sehingga investor yang mau berinvestasi di Lobar tidak perlu lagi memikirkan soal lahan. Sama halnya dengan penyertaan modal untuk PT Bank NTB Syariah yang memberikan dampak peningkatan saham kepemilikan.

“Yang penting aset ini tidak tidur, aset ini bisa produktif. Itu bisa kita masukkan dalam kekayaan daerah yang dipisahkan dan dikelola, entah itu kita bentuk badan usaha,” paparnya.

Abu menjelaskan pentingnya Pemda Lobar mengidentifikasi aset-aset yang ada. Supaya potensi pengembangannya bisa dipetakan. Entah itu bisa dikembangkan untuk sektor pertanian, kelautan, maupun industri dan pariwisata. Apalagi jika berkaca pada capaian PAD Lobar dari sumber investasi, bahkan dikatakannya tidak tercapai. Lebih khusus untuk investasi dari investor luar negeri. “Daerah ini lemahnya saya lihat di situ (pemetaan potensi investasi) karena kita belum menyiapkannya,” pungkas politisi dari PKS ini. (yud)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer