Lombok Barat (Inside Lombok) – Menyikapi maraknya peredaran rokok ilegal yang bahkan juga menyasar para ASN, Satpol PP Lobar akan segera lakukan razia. Terlebih sudah ada lampu hijau alias izin dari Penjabat (Pj) Sekda Lobar, Fauzan Husniadi saat sosialisasi gempur rokok ilegal beberapa waktu lalu.
Kasat Pol Pp Lobar, Bq. Yeni S Ekawati mengatakan bahwa sosialisasi terkait dengan larangan membeli dan mengkonsumsi rokok ilegal itu dimulai pihaknya kepada jajaran Satpol PP terlebih dahulu. “Karena kami (Pol PP, Red) yang melakukan penindakan, jangan sampai malah ada yang mempergunakan itu (rokok ilegal),” ujarnya saat dimintai keterangan beberapa hari lalu.
Pihaknya pun akan segera melayangkan surat pemberitahuan sekaligus pengingat kepada seluruh OPD di lingkup Pemda Lobar, agar mereka tidak membeli rokok ilegal. Lantaran pembelian rokok ilegal yang kian marak justru menyebabkan kerugian bagi negara dari cukai rokok kian berkurang. Tentu hal ini juga akan berdampak pada daerah.
“Setelah diingatkan, saya akan tunggu. Ketika lengah, baru kita akan lakukan (razia),” tegasnya. Pihaknya pun tak ingin membeberkan kapan razia tersebut akan digelar. Menurut Yeni, razia akan dilakukan ketika ada ASN Lobar yang terpantau mengkonsumsi rokok-rokok ilegal tersebut.
Diakui Yeni, pihaknya juga sudah menyiapkan sanksi jika ada ASN yang kedapatan mengkonsumsi rokok ilegal. “Kalau kemarin Pak Sekda tegas meminta potong TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) bagi ASN yang konsumsi rokok ilegal, tapi itu tidak akan saya lakukan dulu. Akan ada sanksi sosial yang diterima, seperti bersih-bersih di area kantornya atau area kantor bupati,” terang perempuan berkaca mata ini.
Meski demikian, dia mengatakan bahwa sanksi pemotongan TPP juga akan tetap dilakukan. Jika tak ada efek jera dan oknum ASN yang bersangkutan terus-terusan mengkonsumsi rokok ilegal. “Tapi sebelum itu ada tahapan kita lakukan, dari mengingatkan, merazia hingga penindakan,” sambungnya.
Saat ini pihaknya akan segera mendiskusikan bagaimana teknis hingga kapan razia tersebut akan dilaksanakan. “Karena OPD banyak, tidak ada informasi, tapi begitu ada kesempatan, saya akan lakukan (razia). Ini tetap silent (waktu pelaksanaanya),” tandas Yeni. (yud)