Lombok Barat (Inside Lombok) – Tenten Tani Ramadan yang diselenggarakan Dinas Pertanian Lobar diharapkan bisa menjadi penopang ketahanan pangan nasional, seperti yang diharapkan pemerintah pusat. Wakil Bupati Lobar, Nurul Adha pun menilai program ini menjadi bukti kesiapan daerah dalam mencapai swasembada pangan.
Dalam pasar murah Tenten Tani Ramadan di Lobar itu tersedia beragam hasil perkebunan, pertanian, peternakan, hingga produk olahan UMKM. Adha menegaskan, keberagaman hasil bumi yang tersedia ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan di Lobar masih dalam kondisi aman dan berkualitas.
“Lobar insyaallah siap untuk menopang program ketahanan pangan nasional yang menjadi program pemerintah pusat,” ujarnya. Terlebih, Lobar dinilai memiliki area pertanian yang sangat subur dan produktif. Sehingga dapat menghasilkan produksi padi yang maksimal.
Selain itu Lobar juga memiliki jaringan irigasi yang baik yang menjadi pendukung utama pertaniannya. Hal inilah yang disebutnya menjadi potensi dan modal besar dalam mewujudkan lumbung pangan nasional dan ketahanan pangan.
Adha berharap agar kegiatan Tenten Tani dan operasi pasar murah semacam ini dapat terus dilakukan tidak saat Ramadan, tetapi juga di bulan-bulan lainnya. Terutama untuk mempermudah masyarakat dan mengendalikan inflasi.
Ia juga mendorong dinas terkait untuk lebih aktif dalam mempromosikan hasil pertanian para petani, agar mereka semakin termotivasi dalam meningkatkan produksi pangan yang sehat dan berkualitas bagi masyarakat. Hal ini juga dalam rangka pengendalian inflasi. Karena masyarakat yang hadir pun mengaku senang bisa mendapatkan bahan pokok kebutuhan mereka dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasaran.
Senada dengan itu, Kadis Pertanian Lobar, Damayanti Widyaningrum juga mengakui pihaknya berupaya untuk membantu memfasilitasi para petani untuk menjual hasil panennya. Dan masyarakat juga bisa membeli kebutuhan bahan pokok merekaa dengan harga yang lebih terjangkau.
“Karena kita membeli bahan pokok ini dari para petani sesuai dengan harga di pasaran. Tapi di Tenten Tani ini, kami menjualnya ke masyarakat dengan harga lebih murah,” papar Damayanti.
Misalkan saja, saat harga cabai di pasaran menembus Rp80-85 ribu per kilonya, namun di pasar murah ini masyarakat bisa membeli cabai hanya dengan harga Rp75 ribu. Namun, di pasar murah ini per orang dibatasi, maksimal hanya boleh membeli maksimal 2 kilogram bahan pangan yang mereka butuhkan, agar yang hadir bisa sama-sama dapat merata. “Jadi petani tetap kami bayar mahal seperti harga di pasaran, cuma kami memberikan subsidi dengan membayar ongkos angkutnya. Kita fasilitasi distribusi pangannya,” pungkas dia.
Di mana para petani dalam pasar muran Tenten Tani Ramadan ini pun melibatkan para petani dari seluruh Kecamatan di Lobar. Mereka diberi kesempatan untuk menjajakkan berbagai hasil olahan pertanian mereka. (yud)