Lombok Barat (Inside Lombok) – Berkomitmen untuk dapat melaksanakan pembangunan yang transparan dan partisipatif, Pemda Lobar luncurkan konsep Infrastructure Transparency Index (ITI).
Asisten III Setda Lobar, M. Hendrayadi menerangkan keterbukaan informasi publik sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Hal ini sesuai dengan amanat UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi.
Melalui keterbukaan informasi ini pembangunan akan berjalan dengan lancar dan partisipatif. Termasuk juga index keterbukaan informasi publik dalam pembangunan infrastruktur, yang dinilai menjadi hal yang sangat penting.
Hasil dari ITI ini diharapkan akan dapat memberikan beberapa manfaat. Seperti gambaran terkait dengan praktek keterbukaan informasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lombok Barat.
“Ini bisa menjadi salah satu bahan evaluasi kinerja masing-masing OPD maupun entitas pengadaan lainnya dalam keterbukaan pengerjaan infrastruktur,” ujar Hendra, Senin (22/01/2024).
Rekomendasi yang menjadi bagian dari laporan ITI nantinya akan menjadi dasar dalam penentuan kebijakan yang akan diambil. Sebagai acuan dalam peningkatan kualitas dan efektifitas pembangunan infrastruktur di Lobar.
“Pembangunan yang didasari atas kepercayaan akan menghasilkan pembangunan yang berkualitas. Serta akan mendorong peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” paparnya.
Seperti diketahui Lobar melalui Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) telah menjadi anggota CoST Internasional sejak tahun 2019 silam. Dalam hal ini Lobar telah mengimplementasikan transparansi dengan membangun portal interaksi yang menggunakan standar internasional. Portal ini telah mempublikasikan kurang lebih 2.067 data pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lombok Barat.
Sementara itu, Kadishub Lobar, M. Najib memaparkan lebih detail terkait ITI tersebut, sebagai salah satu upaya untuk dapat mendukung transparansi data untuk semua kegiatan proyek infrastruktur yang ada di Lobar. Agar dapat diketahui dan sama-sama dipantau oleh publik. “Setelah launching ini akan ada pelatihan lagi bagi supervisor-supervisor, dari semua OPD. Supaya semua data dari masing-masing OPD itu real,” bebernya.
Sehingga pihaknya berharap agar setelah menerapkan program ITI ini, ke depannya dapat meminimalisir kekeliruan data yang berkaitan dengan transparansi proyek pembangunan infrastruktur yang memang layak diketahui publik terkait progres, serta tujuannya. Di mana peneliti dalam survey yang telah dilakukan terkait dengan ITI Lobar terdiri dari akademisi dan dari CoST internasional. (yud)