Lombok Barat (Inside Lombok) – Sudah jadi langganan kekeringan, Desa Giri Sasak, Kuripan sudah dibuatkan lima sumur bor yang disebar di beberapa dusun. Meski begitu, masyarakat di sana masih ada yang kesulitan air bersih.
Kesulitan air bersih itu lantaran pendistribusian air dari sumur bor yang ada belum bisa dilakukan, karena masih terkendala jaringan instalasi air atau perpipaan untuk mengalirkan airnya. Sehingga keberadaan sumur bor yang sudah dibangun untuk sementara hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang tempat tinggalnya dekat dengan sumur bor tersebut.
“Kita butuh pipa yang memasang instalasi air, agar bisa kita alirkan (air) ke masyarakat yang lokasi jauh dari sumur bor,” ucap Kades Giri Sasak, Mohammad Hamdani saat dikonfirmasi, Selasa (05/09/2023).
Diterangkan, ada tiga dusun yang masih terdampak kekeringan, yaitu Dusun Buntage, Dusun Tanaq Puteh, dan Dusun Pengendekan. Khusus untuk Dusun Tanaq Puteh beberapa hari lalu sudah dibuatkan sumur bor, sehingga air bersih sudah bisa dimanfaatkan masyarakat yang tinggal di sekitar sumur bor itu. Sedangkan masyarakat yang rumahnya agak jauh masih kesulitan mendapatkan air bersih.
“Kita akan upayakan, pasangan jaringan perpipaan untuk masyarakat,” ujarnya. Dijelaskan Hamdani, fasilitas sumur bor tersebut tersebar di lima titik. Mulai dari Dusun Lendang Sedi dengan tiga sumur bor, kemudian di Dusun Pengendekan Utara satu, dan di Tanah Puteh satu, serta ada bangunan Pamsimas.
Meski sudah ada lima sumur bor, belum ada jaringan perpipaan menyulitkan distribusi air ke masyarakat. Guna mengatasi masalah pipa ini, pihak desa disebutnya akan mencoba mengusulkan ke Dinas PUPR atau ke pihak PTAM Giri Menang agar bisa membantu pemasangan jaringan pipa.
Kepala Dusun Tanah Puteh, M Asri Wiraguna menyebutkan pembangunan sumur bor di dusun tersebut sukses. Air bersih sudah tersedia, setelah dilakukan pengeboran dengan kedalaman 50 meter.
“Alhamdulillah sudah berhasil, airnya sudah keluar, dan sudah dinikmati oleh masyarakat,” pungkasnya. (yud)