Lombok Barat (Inside Lombok) – Jalan yang menghubungkan dua dusun, yaitu Serero Timur dan Serero Barat, Desa Sekotong Tengah nyaris putus akibat longsor ketika intensitas hujan yang begitu tinggi sejak awal tahun ini. Warga yang lelah menunggu penanganan dari pemerintah tak kunjung ada kejelasan pun segera memupuk semangat gotong royongnya untuk melakukan perbaikan sendiri.
Warga gotong royong dibantu Pemerintah Kecamatan, serta pihak terkait lainnya. Kadus Serero, Nurhat menyampaikan terima kasih kepada segenap pihak yang telah ikut membantu perbaikan jalan sepanjang sekitar 4 kilometer dari akses jalan dataran rendah itu.
Diakui, saat ini kondisi jalan tersebut rusak parah dan dikhawatirkan membahayakan warga yang melintas. Nurhat pun mempertanyakan apa yang menyebabkan jalan itu tak kunjung ditangani. Padahal, kata dia, pihaknya sudah sering kali mengusulkan penanganannya ke Pemda Lobar. Begitu juga dengan kejelasan status jalan, sebab ada informasi bahwa berdasarkan SK Bupati tahun 2020, jalan itu telah masuk jalan Kabupaten.
“Apa sebabnya jalan kami ini tidak kunjung ditangani? Informasinya sudah masuk (jalan kabupaten),” heranya. Karena jalan itu tak bisa ditangani melalui Dana Desa, lantaran butuh anggaran yang cukup besar. Sedangkan jumlah dusun di desa itu mencapai 23, sehingga kegiatannya harus bergiliran.
Saat ini jumlah penduduk yang mendiami dua dusun itu kurang lebih 600 jiwa, atau sekitar 300 KK lebih. Nurhat menyebut, akibat kondisi jalan rusak ini, semua aktivitas warga pun lumpuh, termasuk warga yang membutuhkan layanan kesehatan dan harus ke puskesmas. Terlebih saat sedang musim hujan seperti saat ini. “Tidak ada jalan lain. Sehingga semua aktivitas warga lewat jalan itu, ke pasar dan lainnya,” tutur dia.
Sementara itu, Kades Sekotong Tengah, M Burham mengatakan, gotong royong ini melibatkan Pemdes, Kecamatan, Polsek, Forum Kadus dan Masyarakat Dusun Serero. “Kami gotong royong perbaiki jalan yang nyaris putus. Alhamdulillah sudah sekarang, sudah aman dilalui,” jelas Burham, Jumat (24/01/2025).
Kendati akses jalan yang ambrol itu kini masih diakali menggunakan penyangga sementara dari bambu, sembari mengupayakan perbaikan salurannya. Namun terkait dengan penanganan jangka panjang, pihaknya bersama masyarakat dan Kadus sudah bertemu ketua DPRD Lobar untuk meminta bantuan terkait itu. “Respon pak Ketua DPRD, Insyaallah dalam waktu dekat ini akan mengerahkan alat dari Dinas PU untuk mengeruk saluran dan material longsoran,” pungkasnya. (yud)