Lombok Barat (Inside Lombok) – Warga Desa Sesaot melakukan aksi protes atas rencana penggantian Sarbini sebagai Penjabat Kades mereka. Salah satu alasan penolakan itu disebut lantaran warga tidak ingin jabatan kades tersebut diisi oleh orang dari luar Sesaot.
Warga bahkan tidak mengizinkan Penjabat Kades yang baru masuk kantor meski sudah menerima SK dari Bupati Lobar. Kendati SK penggantian Penjabat Kades itu telah diterbitkan pada 22 April lalu.
“Demi keamanan dan kenyamanan desa, karena sudah cukup meresahkan karena warga tidak setuju penggantian Penjabat Kades yang baru,” tukas Mahendra, salah seorang warga saat ditemui usai hearing di kantor desa, Kamis (16/05/2024).
Sarbini selaku Pj Kades sebelumnya yang juga menjabat sebagai Kasubag Program dan Keuangan Kantor Camat Narmada dinilai begitu baik dalam memimpin pemerintahan di Desa Sesaot. Menurut mereka, bukan hanya kinerja Sarbini yang dinilai baik. Namun juga dia dinilai paham akan keinginan masyarakat desa yang ingin mengembangkan dan memajukan desa. Terlebih yang bersangkutan merupakan putra asli Sesaot.
“Kami tidak setuju dengan adanya Pj Kades yang baru karena dia orang luar Desa. Ini Desa Sesaot bukan Desa Selat (asal Pj Kades pengganti),” tegasnya. Menurutnya proses penggantian Penjabat Kades yang dilakukan secara tiba-tiba itu berdampak pada pelayanan di desa, yang kini justru menjadi terhambat.
Terlebih ia menegaskan tidak pernah ada Kades maupun penjabat Kades yang bukan dari warga Sesaot. Warga pun mendesak agar Camat Narmada mengembalikan Pj Kades yang sebelumnya. Lantaran usulan penggantian Pj itu datang dari Camat. “Pokoknya kami tidak menjamin kondusifitas Desa kalau Pj Kades yang baru masuk,” ketus Mahendra, bersama warga lainnya.
Usai hearing bersama masyarakat, salah seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sesaot, Lalu Junaidi mengapresiasi segala aspirasi dan keinginan masyarakat yang disampaikan warga dengan aksi yang sopan dan santun. “Titik tekan aspirasi warga ingin supaya SK Bupati tentang penunjukan atau penggantian Pj Kades itu dicabut. Dan kedua ingin menetapkan bapak Pj Kades yang lama, Pak Sarbini untuk tetap menjadi Kepala Desa Sesaot,” jelasnya.
Kata dia, warga masih tidak setuju jika dipimpin oleh orang dari luar Desa Sesaot. Mengingat Pj Kades yang baru merupakan warga Desa Selat Kecamatan Narmada. “Karena selama ini tokoh adat kita menyampaikan bahwa Pj yang dulu berasal dari orang baik dan keturunan yang baik. Bahkan disebutkan orang tuanya, kakeknya adalah tokoh masyarakat dan tokoh agama yang sangat berpengaruh di Desa Sesaot,” tuturnya.
Tak sampai itu, Junaidi juga membacakan keinginan warga Sesaot untuk menggantikan jabatan Pj Kades sebelumnya di Kecamatan Sebagai Kasubag Program dan Keuangan dengan orang lain. Sehingga yang bersangkutan bisa fokus mengurus pembangunan di Desa Sesaot. “Ini pernyataan masyarakat kita yang sudah merasakan kenyamanan dengan kepemimpinan Sarbini (Pj Kades Sebelumnya),” bebernya.
Dampak dari penggantian itu dinilai warga setempat justru merugikan Desa Sesaot. Sebab proses yang berlarut-larut dan mengganggu pelayanan publik di kantor desa. “Belum lagi program-program Desa yang harusnya sudah dilaksanakan tetapi dengan adanya polemik ini membuat program yang sudah direncanakan tidak berjalan,” pungkasnya.
Sehingga pihaknya berharap agar pemerintah Kecamatan Narmada mau mendengar aspirasi warga Sesaot. Yang berharap supaya Pj Kades sebelumnya ditetapkan kembali menjadi Pj Kades Sesaot. (yud)