Lombok Barat (Inside Lombok) – Petani jamur tiram di Desa Wisata Kebon Ayu, Gerung kini dapat untung besar. Terutama setelah sate jamur menjadi salah satu wisata kuliner andalan desa wisata yang terkenal dengan golden melonnya tersebut.
Perekonomian masyarakat di Desa Wisata Kebon Ayu pun diakui terus berputar dan saling membawa dampak positif terhadap berbagai pihak di kawasan tersebut. Tidak hanya untuk para pedagang yang memang asli warga setempat, melainkan juga petani jamur tiram yang menjadi penyedia bahan pokok pembuatan sate jamur yang dijajakan di sana.
“Iya warga sini (yang petani jamur) sentralnya juga di salah satu dusun di sini,” ujar Rasimin, salah satu pembudidaya jamur tiram sekaligus Ketua Pokdarwis Kebon Ayu.
Diceritakan, awalnya warga Kebon Ayu mulai budidaya jamur tiram sejak tahun 2014 silam. Kini mengalami peningkatan setelah wisata kuliner di sana semakin dikenal dan dikunjungi banyak orang yang penasaran dengan olahan sate jamurnya. “Iya pasti ada (peningkatan) dan sate jamur itu salah satu kuliner khas di sini,” imbuhnya.
Bahkan per harinya untuk jamur tiram curah ia bisa menjual hingga 20 kilo lebih kepada pada pedagang sate tersebut. Di mana kisaran harga perkilonya sekitar Rp20 ribu. “Sehari untuk jamur curah bisa kita jual 20 kilo ke atas, sekilo itu harganya Rp20 ribu,” terang Rasimin.
Perputaran ekonomi di Desa Kebon Ayu pun bisa dirasakan langsung oleh masyarakatnya. Dengan total perputaran uang setahunnya diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. (yud)