30.5 C
Mataram
Kamis, 6 Februari 2025
BerandaLombok TengahAntisipasi Harga Anjlok Saat Panen Raya, Bulog Lotim Diminta Serap Seluruh Gabah...

Antisipasi Harga Anjlok Saat Panen Raya, Bulog Lotim Diminta Serap Seluruh Gabah Petani

Lombok Timur (Inside Lombok) – Sekitar dua bulan lagi, wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) akan memasuki masa panen raya gabah. Tahun ini, luas areal tanam padi di Gumi Selaparang mengalami peningkatan signifikan, lantaran curah hujan yang cukup baik, sehingga lahan yang sebelumnya gagal tanam pada tahun lalu kini bisa ditanami kembali.

Di sisi lain, danya peningkatan luas areal tanam ini dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan harga gabah saat panen raya, yang menjadi kekhawatiran para petani. Petani asal Desa Darmasari, Mustiadi mengatakan agar harga gabah dapat tetap stabil, terutama pada saat panen raya yang biasanya dilakukan serempak.

Ia berharap pemerintah dapat turun tangan untuk melakukan pengendalian harga agar tetap stabil. Ia mengingatkan bahwa pada panen raya tahun lalu, harga gabah anjlok hingga mencapai Rp 3.750 – 4.000 per kilogram. “Kami berharap harga gabah bisa stabil di harga Rp 7.000 atau Rp 7.500 per kilogram, jangan seperti tahun lalu,” ujarnya.

Mustiadi menjelaskan, jika harga gabah stabil pada kisaran tersebut, petani bisa memperoleh keuntungan. Hal ini penting mengingat biaya produksi saat ini, seperti harga pupuk, obat-obatan, dan ongkos buruh, yang mengalami kenaikan.

Untuk mengatasi kekhawatiran petani, Kepala Bulog Lotim, Supermansyah, menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram untuk gabah. Bulog bersama Dinas Pertanian akan membentuk tim yang akan melakukan pembelian langsung di lapangan guna menjaga harga tetap stabil, terutama jika terjadi penurunan harga.

“Harga sudah ditetapkan pemerintah Rp 6.500 per kilogram, dengan ketentuan kualitas gabah yang sesuai, kotoran maksimal 10 persen, dan HKA 50 persen,” jelas Supermansyah.

Pada panen raya kali ini, ia menegaskan bahwa Bulog akan menyerap seluruh gabah petani, dengan menggandeng mitra penggilingan padi. Ia mengimbau agar petani tidak khawatir mengenai kemungkinan anjloknya harga. “Secara nasional, target serapan gabah adalah 3 juta ton, untuk NTB sebanyak 180.000 ton. Untuk Lotim, masih menunggu keputusan dari Bulog NTB,” ujarnya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian Lotim, Lalu Kasturi, mengungkapkan bahwa tahun ini luas areal tanam padi di Lotim mencapai 48 ribu hektar, dengan perkiraan produksi gabah mencapai 264 ribu ton, dengan rata-rata hasil 5-6 ton per hektar. Luas areal tanam ini meningkat dibandingkan dengan musim tanam tahun 2024, berkat curah hujan yang baik serta ketersediaan pupuk yang mencukupi. “Kami berharap Bulog bisa menyerap gabah petani, karena tahun ini diperkirakan produksi meningkat,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer