Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) memprioritaskan program kesehatan dan pendidikan. Terlebih dengan masih minimnya profesi dokter di Loteng, sehingga membutuhkan upaya khusus dari pemda setempat.
Bupati Loteng, H. L. Pathul Bahri menyebut jumlah dokter yang ada di Loteng saat ini sangat tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. “Jadi satu dokter per seribu (masyarakat). Berarti dengan jumlah masyarakat Loteng hari ini tentu harus ada sekitar 1060 orang dokter. Sedangkan hari ini ada sekitar 202 dokter,” ujarnya.
Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan SDM kesehatan, khususnya dokter itu, Bupati Loteng Pathul Bahri menjelaskan saat ini pihaknya memiliki program di bidang kesehatan. Salah satunya dengan memberikan beasiswa bagi 10 orang Tahfiz Al-Quran untuk kuliah kedokteran secara gratis.
Menurutnya, program beasiswa kuliah kedokteran untuk penghafal Al-Quran ini bisa memudahkan pelayanan kesehatan masyarakat Loteng pada masa yang akan datang. “Bagaimana kita pikirkan untuk kesehatan masyarakat pada 10 sampai 15 tahun mendatang. Nah mungkin program ini bisa membantu,” ujarnya.
Bupati menjelaskan, untuk mendukung program tersebut, oleh beberapa perguruan tinggi diberikan kuota calon mahasiswa yang memiliki kualifikasi. Seperti penghafal Al-Quran, dan siswa yang lulusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
“Yang SMA yang lulusan IPA dan yatim penghafal Quran kan ini sudah kita umumkan,” ujarnya. Selain itu, Bupati juga berencana membangun klinik yatim. Tempat tersebut direncanakan sebagai tempat pengabdian para lulusan
“Klinik yatim itu nanti, begitu mereka selesai dan menjadi dokter di sana mereka bekerja untuk merawat anak-anak yatim, kapan dibangun? Tunggu dulu kita sudah siapkan tanah 1,5 hektare,” tandasnya. (fhr)
