Lombok Tengah (InsIde Lombok) – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Lombok Tengah (Loteng) mengevaluasi hasil pengawasan penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) untuk mempersiapkan Pemilu tahun 2024 mendatang.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Humas Bawaslu Loteng, Lalu Fauzan Hadi mengatakan pihaknya masih menemukan persoalan daftar pemilih. Misalnya seperti warga yang masih di bawah umur, tapi sudah menikah tidak dimasukkan dalam daftar pemilih.
“Warga yang tidak memiliki identitas kependudukan tidak dimasukkan dalam daftar pemilih. sekitar puluhan,” katanya usai rapat koordinasi dengan panwascam di kantornya, Senin (3/4/2023).
Selain itu juga pihaknya masih menemukan data pemilih muncul kembali yang sebelumnya menjadi temuan saat melakukan pengawasan saat proses pencocokan dan penelitian (coklit) belum ditindaklanjuti oleh KPU Loteng.
“Seperti pemilih siluman, kita sudah layangkan saran perbaikan tapi sampai sekarang belum digubris oleh KPU Loteng,” tegasnya.
Ia membeberkan, panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) telah melaksanakan rapat pleno penetapan hasil coklit daftar pemilih yang telah dilakukan panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih).
Di sisi lain, dari hasil pengawasan pihaknya menemukan pemilih potensial dengan jumlah data pemilih aktif sebanyak 22 ribu yang terdaftar, akan tetapi belum memiliki kartu tanda penduduk (KTP).
“Yang kami soroti itu adalah yang tidak punya KTP dan tidak punya kartu keluarga dan tidak terdaftar, datanya masih kita rekap. Kalau yang 22 ribu itu hanya tidak punya KTP. Analisa kami pasti dia ada NIK di Kartu Keluarga,” kata Fauzan.
Sementara, dari hasil coklit yang telah dilakukan Pantarlih dan pleno di tingkat PPS jumlah pemilih yang terdaftar itu sebanyak 779.351 pemilih atau bertambah 24.366 pemilih dari jumlah daftar penduduk potensial pemilih pemilihan di Loteng yaitu. 754.895 pemilih.
“Hari ini kita melakukan evaluasi sebelum dilakukan rapat pleno di tingkat kabupaten. Dilaksanakan insyaallah lusa,” katanya. (fhr)