Lombok Tengah (Inside Lombok) – Belasan ekor sapi di Pringgarata, Lombok Tengah (Loteng) dilaporkan mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini pun menjadi atensi, terlebih menjelang Iduladha.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Muhamad Kamrin mengatakan informasi di lapangan hewan kurban yang terindikasi membawa virus PMK itu dibeli di pasar yang dibawa ke Pringgarata. “Dilaporkan kemarin itu ada sekitar 15 ekor yang terkena virus. Mungkin terlalu capek begitu sampai lokasi mengalami gejala sakit, karena virusnya cepat menjangkit ke hewan lain, makanya ada juga yang terjangkit), katanya, Rabu (15/5).
Pihaknya sudah melakukan penanganan terhadap sapi yang terkena virus. Guna mengantisipasi merebaknya virus ini pihaknya juga sudah melakukan dengan melakukan vaksinasi. “Yang terjangkit kita obati, yang belum segera lakukan vaksinasi. Itu kasus lokal itu. 15 ekor dari 180 populasi di Loteng yang kita antisipasi supaya tidak merebak ke yang lain,” katanya.
Pihaknya meminta masyarakat untuk tidak panik karena virus PMK pada hewan bisa disembuhkan dengan vaksinasi. “Kita bersyukur masyarakat sudah tanggap begitu ada gejala langsung dilaporkan langsung kemarin kita tangani,” imbuhnya.
Sementara itu, pihaknya memastikan ketersediaan vaksin untuk menghadapi kondisi darurat seperti yang terjadi saat ini. “Kesediaan insyallah kita bisa minta ke Provinsi dan Pusat, ini memang menjadi atensi kaitan dengan bagaimana mengatasi penyebaran,” tandasnya. (fhr)