27.5 C
Mataram
Minggu, 24 November 2024
BerandaLombok TengahBertahun-tahun Rusak, CCF Indonesia Bantu Bangun Ruang Kelas SDN di Loteng

Bertahun-tahun Rusak, CCF Indonesia Bantu Bangun Ruang Kelas SDN di Loteng

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Creators Care Foundation (CCF) Indonesia membantu membangun ruang kelas belajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tampah di Desa Mekar Sari, Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng).

Perwakilan dari dari yayasan CCF, Caty mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp700 juta untuk pembangunan 7 ruang kelas. Selain itu juga pihaknya akan menyediakan sarana belajar seperti meja, kursi, papan tulis dan lainnya.

Dikatakan, pembangunan gedung sekolah iru ditargetkan rampung selama 90 hari kerja. Pihaknya pun berharap pada warga masyarakat, pihak sekolah dan pihak terkait lainnya supaya mendukung pembangunan tersebut. “Mudah-mudahan berjalan lancar, tidak ada kendala baik kendala cuaca,” harapnya, saat memulai pembangunan, Rabu (10/5/2023).

Sementara itu, Kepala SDN Tampah, Lalu Zuhran mengatakan ruang kelas yang sudah tidak layak pakai itu dibongkar dengan menggunakan alat berat untuk dibangun ulang. “Hari ini mulai pembongkaran sekolah kami yang selama ini memang sudah tidak layak pakai,” katanya.

Zuhran menjelaskan, sebelum ia menjabat Kepala SDN Tampah, kondisi bangunan sekolah sudah rusak berat karena tidak sudah layak pakai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. “Saya sebagai kepala sekolah prihatin juga kepada siswa-siswa kita, kalau belajar di dalam kelas takut nanti roboh,” katanya.

“Dan kemarin juga pernah terjadi pas musim hujan hampir tapi Alhamdulillah tidak ada korban, plafon-plafon sekolah ini sudah ambruk,” ujarnya. Dikatakan, pihaknya sudah berulang kali mengusulkan perbaikan gedung itu ke dinas terkait.

“Alhamdulillah sekarang ada rezeki sekolah untuk anak-anak belajar, dan bapak kadis sangat senang dengan ada yang membantu,” ucapnya. Pihaknya mengaku sangat bersyukur dan mengapresiasi atas kepedulian Tampah Hills, CCF Indonesia yang membantu membangun gedung SDN Tampah.

“Yang tidak layak dipakai hanya 5 ruang kelas, tapi akan kita diberikan 7 kelas. Kita patut bersyukur dan bantuan ini untuk membantu pemerintah supaya pemerintah juga tidak terlalu berat untuk memikirkan sekolah-sekolah yang ambruk,” tandasnya.

Ia mengatakan, selama proses pembangunan ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar pihaknya memanfaatkan ruang perpustakaan, lab, kantor lama dan ruangan lainnya. “Anak-anak tetap masuk belajar seperti biasa, dan tidak akan kita liburkan,” pungkasnya. (fhr)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer