Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) menyayangkan adanya indikasi keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di kabupaten tersebut, seperti yang dialami lima siswa di SDN Repok Tunjang, Pringgarata. Peristiwa itu pun diharapkan tidak terulang lagi.
Kepala Dikes Loteng, Suardi menerangkan pihaknya sampai saat ini tidak dilibatkan oleh pihak dapur atau pihak penyedia MBG. Dikes justru baru dilibatkan saat ada persoalan seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. “Harusnya kita dilibatkan, bukan hanya dilibatkan atau ditelpon saat ada masalah saja,” ujarnya, Selasa (29/4).
Sampai saat ini, pihaknya pun belum menerima hasil laboratorium pengecekan sampel MBG yang diduga menyebabkan keracunan lima orang siswa itu. “Kemarin katanya paling lama tiga hari, tapi sampai sekarang belum ada hasil,” jelasnya.
Dikes sendiri disebutnya bisa saja dilibatkan, misalnya dalam pengawasan bahan baku, pengecekan peralatan memasak izin sanitasi makanan, penyajian menu. “Harapan kita seharusnya semua itu kita dilibatkan, tapi sampai detik ini saya belum pernah lihat suratnya,” jelasnya.
Kendati demikian pihaknya tetap mendukung program nasional tersebut, walaupun belum pelibatan antara Dapur MBG dengan Dikes. Namun, hal ini menjadi perlu karena jangan sampai ketika adanya musibah ataupun masalah seperti waktu lalu baru di hubungi. Seperti diketahui, program MBG yang menyasar sekolah mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan SMA/sederajat sudah memiliki ahli gizi di masing-masing dapur. (fhr)

