Lombok Tengah (Inside Lombok) – Dinas Pendidikan (Disdik) Lombok Tengah (Loteng) belum mendapat laporan terkait dengan isu dan dugaan perundungan dan pemalakan yang terjadi antar siswa di SMPN 1 Praya. Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Loteng, Lalu Rupawan Joni mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari pihak SMPN 1 Praya terkait dengan dugaan perundungan tersebut.
“Kami belum mendapatkan laporan itu dari sekolah, kalau memang ada kami akan mendatangi sekolah itu, ingin bertemu dengan pihak sekolah,” ujarnya, Senin (4/11) di ruang kerjanya. Dijelaskan, di setiap sekolah di Loteng saat ini seharusnya ada Tim Pencegahan dan Penanganan (TPPK) yang menangani jika ada terjadi perundungan kekerasan di sekolah.
“Yang jelas TPPK itu untuk mencegah, menangani tindak kekerasan perundungan dan hal lain terkait dengan disebut kriminal yang terjadi di sekolah,” katanya. Kendati, persoalan tersebut menjadi atensi untuk tidak terjadi disekolah manapun terlebih sudah ada TPPK di setiap sekolah sehingga persoalan seperti itu bisa diselesaikan di tingkat sekolah.
Seperti diketahui sebelumnya, Siswa di SMPN 1 menjadi objek pemalakan oleh temannya sendiri. Namun kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak sekolah. “Meski ini sudah selesai di tingkat sekolah kami coba akan bertemu dengan pihak sekolah dulu, kami betul-betul baru tau masalah ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Praya, Wiresane menyangkal adanya praktek perundungan di sekolah yang dipimpinnya itu. Ia juga menyebut bahwa peristiwa perkelahian siswa itu tidak ada. “Tidak sampai terjadi itu. Kami juga sudah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga siswa,” ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya cukup intens memberikan arahan dan imbauan kepada siswa untuk tidak melakukan perundungan di sekolah. “Kami selalu mengingatkan siswa untuk saling menjaga, apalagi sekarang kami sedang renovasi gedung. Sementara kami nitip di sekolah lain, kami jaga sangat ketat,” tandasnya. (fhr)