Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lombok Tengah (Loteng), Lalu Idham Khalid menyatakan tidak memaksa sekolah untuk ikut mengeluarkan dana memperingati Hari Asyura (10 Muharram) yang dikemas dalam acara Rahman Rahim Day yang jatuh pada 27 Juli besok. Pihaknya disebut hanya mengimbau bagi sekolah yang ingin bersedekah.
“Kita hanya mengimbau (kepala sekolah, Red). Saya secara pribadi juga mengeluarkan (sumbangan), jadi ini kan dalam rangka mensejahterakan anak yatim,” ujarnya kepada InsIde Lombok, Selasa (25/7/2023) di kantornya.
Menurutnya, imbauan agar kepala sekolah ikut membantu terselenggaranya Rahman Rahim Day yang digagas Pemda Loteng bukan paksaan. Imbauan itu tidak menjadi kewajiban yang harus dituruti para kepala sekolah di Loteng.
“Jadi itu (bersedekah, Red) pribadi mereka. Silakan yang mau menyumbang, yang tidak juga tidak apa-apa,” tegasnya. Dikatakan, pihaknya tidak mengeluarkan imbauan tersebut melalui surat edaran, melainkan hanya melalui lisan saja.
“Ini hanya imbauan dalam rangka perayaan 10 Muharram, kalau ada isu dari dana bos. Itu tidak ada. Sekali lagi, kalau ini secara pribadi,” terangnya.
Ditegaskan pihaknya tidak pernah mengimbau agar sekolah berpartisipasi menyukseskan peringatan 10 Muharram di Loteng menggunakan Dana BOS. “Jadi tidak boleh pakai dana BOS itu, malahan kita larang, ini pribadi. temen-temen di sini juga saya ajak untuk mengeluarkan, jadi tidak ada patokan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah, Ahmad Yani menepis kabar adanya imbauan dari dinas untuk urunan menyukseskan acara Rahman Rahim Day. “Tidak ada imbauan dari dinas, itu kan sudah kebiasaan kita, itu tradisi setiap tahun untuk nyantun anak yatim. itu untuk Kepala Sekolah,” ujarnya singkat. (fhr)