Lombok Tengah (Inside Lombok) – Para peternak ayam petelur di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengeluhkan mahalnya harga pakan, padahal populasi ayam petelur lokal semakin banyak. Untuk itu, pemerintah daerah (pemda) setempat berusaha mencarikan solusi dengan meminta cadangan jagung.
Kepala Bidang Peternakan di Dinas Pertanian dan Peternakan Loteng, Fajarudin menjelaskan selama beberapa minggu terakhir ini harga pakan jagung cukup mahal, yaitu mencapai Rp9,5 ribu per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp5 ribu per kg.
Pihaknya pun saat ini tengah berupaya meminta cadangan jagung yang bisa digelontorkan sesuai dengan kebutuhan peternak ayam petelur. Mengingat asosiasi peternakan juga termasuk anggota koperasi sebagai penerima program pakan jagung cadangan tersebut.
“Itulah yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi dan menstabilkan kebutuhan akan kelangkaan pakan ternak ini, melalui adanya jagung cadangan pemerintah yang direncanakan akan didistribusikan kepada peternak pada bulan Februari 2024 ini,” katanya.
Guna mengantisipasi tingginya permintaan dan kebutuhan pasar lokal, pihaknya akan mengidentifikasi jumlah populasi dan produksi peternak lokal. Dengan begitu pemerintah bisa menjaga pasokan kebutuhan yang ada di dalam daerah.
“Kita juga tidak terlalu apatis terhadap barang dari luar, tetapi kita juga harus tahu, agar kebutuhan kita di sini juga tercukupi,” imbuhnya. Untuk itu, pihaknya tidak bisa menolak barang dari luar sedangkan ketersediaan barang dalam daerah tidak terpenuhi sehingga konsumen ikut berteriak. “Itu yang harus kita jaga dan pasar harus tetap stabil terutama masalah harga telur yang diproduksi peternak kita,” tutupnya. (fhr)