Lombok Tengah (Inside Lombok) – Rencana pelebaran jalan menuju lokasi pembangunan kereta gantung rinjani di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah (Loteng) masih belum jelas. Pasalnya realisasi pengerjaan proyek tersebut juga belum ada kejelasan sampai saat ini, meski sudah dilakukan groundbreaking beberapa waktu lalu.
Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri mengatakan pihaknya belum melakukan koordinasi lebih lanjut perihal pelebaran jalan menuju lokasi pembangunan kereta gantung tersebut. “Tetap berlanjut (rencana investasi). Karena kemarin kan lebaran, kita belum koordinasi lebih lanjut. Insyaallah dalam waktu dekat,” ujarnya, Senin (15/5/2023) di kantornya.
Meski pemerintah optimis investasi kereta gantung itu akan terealisasi, soal pelebaran jalan yang dicanangkan Pemda Loteng untuk mendukung proyek tersebut belum ada kejelasan. Termasuk soal siapa yang akan mengerjakan, apakah Pemda Loteng atau Pemprov NTB.
“Kalau sudah diserahkan ke provinsi ya provinsi (yang mengerjakan, Red),” ujar Pathul. Selain itu, ia mengaku hingga saat ini pihaknya belum pernah bertemu dengan pihak investor pengembang kereta gantung rinjani tersebut. “Saya belum ketemu dengan investornya, itu kan desain DED-nya sudah ada kita pelajari, kan investor yang kerjakan,” sambungnya.
Sebagai informasi, pembangunan kereta gantung ini akan dimulai di Desa Karang Sidemen, Loteng dengan luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektare dan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer.
Pembangunan fasilitas wisata dengan nilai investasi Rp2,2 triliun dan dibangun di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar 2 kilometer di bawah Pos Plawangan Rinjani. (fhr)