27.5 C
Mataram
Rabu, 24 Desember 2025
BerandaLombok TengahKadis PUPR Loteng Tanggapi Aksi Mandi Lumpur Kades dan Warga Bonder

Kadis PUPR Loteng Tanggapi Aksi Mandi Lumpur Kades dan Warga Bonder

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kepala Desa bersama masyarakat Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah (Loteng), menggelar aksi mandi lumpur di jalan rusak yang tergenang air sebagai bentuk protes terhadap kondisi infrastruktur yang belum tertangani. Aksi tersebut dilakukan karena jalan dinilai telah lama rusak dan mengganggu aktivitas warga.

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Loteng, Lalu Rahadian, menyatakan bahwa penanganan jalan di Desa Bonder sebenarnya sudah masuk dalam perencanaan pemerintah daerah. Namun, pelaksanaannya tertunda karena adanya pekerjaan lain yang dinilai lebih mendesak.

“Itu memang sudah kami rencanakan. Tapi ada yang lebih mendesak, kami diperintahkan untuk menangani drainase penyebab banjir di Jurang PP, sehingga itu yang kami eksekusi lebih dulu,” ujarnya, Senin (22/12).

Rahadian menjelaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan anggota DPRD untuk mencari solusi penanganan jalan tersebut. Meski pada tahun anggaran ini tidak tersedia alokasi khusus, Dinas PUPR tetap berupaya melakukan perbaikan dengan menggunakan anggaran rutin yang terbatas.

“Tahun ini memang tidak ada anggarannya, tapi akan kami tangani dengan anggaran rutin yang sedikit itu. Kami juga sudah perintahkan teman-teman untuk melakukan survei, dan insya allah besok sudah mulai dikerjakan,” katanya.

Ia menambahkan, kerusakan jalan dan genangan air di lokasi tersebut disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi optimal. Oleh karena itu, penanganan awal akan difokuskan pada perbaikan drainase.

“Kalau kita lihat penyebabnya karena drainase. Itu yang coba kita tangani dengan memperbaiki drainase, menurunkan alat berat, ekskavator, dan menutup lubang-lubang yang ada,” jelasnya.

Rahadian juga meminta masyarakat tidak mengaitkan percepatan penanganan jalan semata-mata dengan aksi mandi lumpur. Menurutnya, perbaikan tersebut telah direncanakan sebelumnya oleh pemerintah daerah. “Kami khawatir nanti ada anggapan karena aksi mandi lumpur lalu langsung diperbaiki. Padahal itu memang sudah kami rencanakan sebelumnya,” pungkasnya.

- Advertisement -

Berita Populer