26.5 C
Mataram
Selasa, 1 Oktober 2024
BerandaLombok TengahKasus Pengrusakan Rumah Warga oleh Simpatisan Caleg di Loteng Berakhir Damai

Kasus Pengrusakan Rumah Warga oleh Simpatisan Caleg di Loteng Berakhir Damai

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Simpatisan caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Lombok Tengah (Loteng) melempari rumah warga dengan batu hingga kaca jendela pecah. Peristiwa itu diduga karena kesalahpahaman antar pendukung, lantaran pemilik rumah yang merupakan tim sukses caleg lain diduga melakukan kecurangan dengan mengarahkan pemilih hingga caleg PSI yang dimaksud kalah suara.

Kapolres Loteng, AKBP Iwan Hidayat mengatakan kasus pengrusakan jendela rumah warga tersebut sudah selesai, di mana kedua pihak dipertemukan dan dimediasi untuk didamaikan. “Sudah damai tadi malam. Sudah ada surat perdamaian, dan kerugian kaca yang pecah sudah diganti oleh pihak caleg,” ujarnya, Kamis (15/2/2024).

Diakui, memang sempat ada pihak yang hendak melaporkan peristiwa tersebut secara resmi sebagai laporan kepolisian. Namun hal itu sudah dibicarakan secara kekeluargaan. “Jadi kedua belah pihak ini ada hubungan kekerabatan, jadi mereka sudah berdamai,” ungkap Iwan.

Pihaknya pun mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi dengan kejadian ini, karena masalahnya sudah selesai dengan kesepakatan damai. “Kami memohon setelah peristiwa itu tidak ada lagi gerakan tambahan, apalagi saling provokasi di media sosial dan lain-lain,” tandasnya.

- Advertisement -

Sebelumnya caleg PSI, Lalu Zulyadaini menjelaskan pihaknya memang merasa kesal karena menemukan indikasi kecurangan dari caleg lain di lokasi TPS tempatnya memilih. Hal itu membuat para pendukungnya terpancing sehingga melakukan pengrusakan rumah warga tersebut.

“Rumah warga yang dirusak itu, dirusak oleh pendukung saya. Bukan caleg secara personal, yang punya rumah ini timses salah satu calon DPRD,” ujarnya, Kamis (15/2/2024) saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Dijelaskan, kecurangan yang dilakukan adalah mengarahkan ibu-ibu untuk mencoblos salah satu calon dari partai lain sampai ke bilik suara. “Itu mereka bimbing sampai ke bilik suara, keluar masuk TPS seperti dia yang punya TPS. Kan sudah ada petugas, kok dia yang mondar-mandir. Saya dapat 57 suara, caleg lain itu diduga pakai uang dapat 90 suara,” ungkapnya. Atas kasus itu, massa pendukung Zulyadaini berkumpul dan mendatangi rumah tim sukses caleg lain tersebut. “Dua orang yang diduga melakukan kecurangan tersebut langsung diamankan oleh pihak keamanan,” lanjutnya. (fhr)

- Advertisement -


Berita Populer