30.5 C
Mataram
Selasa, 25 Februari 2025
BerandaLombok TengahKendalikan Harga Bapok Selama Ramadan, Disperindag Loteng Siapkan Pasar Murah Sampai 29...

Kendalikan Harga Bapok Selama Ramadan, Disperindag Loteng Siapkan Pasar Murah Sampai 29 Maret

Lombok Tengah (Inside Lombok) – Menjelang Ramadan 2025 ini, sejumlah kebutuhan pokok dikhawatirkan mengalami kenaikan harga. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Loteng bahkan mencatat produk hortikultura seperti cabai saat ini harganya telah meroket.

Sekretaris Disperindag Loteng, Raden Roro Sri Mulyaningsih mengatakan harga cabai bahkan sudah tembus Rp100 ribu per kilogram di beberapa tempat. “Kenaikan harga cabai ini terjadi karena kelangkaan stok dari petani, tapi untuk harga sembako lainnya masih relatif stabil,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

Roro menerangkan, terkait dengan pengendalian harga bahan pokok Badan Pangan Nasional telah menginstruksikan pelaksanaan Operasi Pasar secara serentak di seluruh Indonesia mulai 24 Februari hingga 29 Maret 2025.

“Operasi ini akan menyediakan komoditas pangan strategis seperti minyak goreng, bawang putih, gula konsumsi, daging kerbau beku, dan beras SPHP untuk menjaga ketersediaan bahan pokok menjelang Bulan Suci Ramadan dan Idulfitri 2025,” terangnya.

Selain itu, Pemda Loteng juga berencana menggelar Khazanah Ramadan bazar murah, kendati lokasi dan waktu masih akan dirapatkan setelah Bupati kembali dari Magelang. “Diharapkan, dengan adanya Operasi Pasar dan bazar Ramadan, harga bahan pokok bisa lebih terjangkau bagi masyarakat,” ujarnya.

Terpisah, Salah satu pedagang di Pasar Renteng, Siti mengungkapkan bahwa harga cabai rawit kini melonjak dari Rp60 ribu naik jadi Rp95 ribu, cabai merah besar dan cabai keriting juga naik dari Rp50 ribu menjadi Rp75 ribu per kilogram. Dampak kenaikan harga cabai ini mulai terasa dan membuat pedagang dan masyarakat mengeluh.

“Selain cabai harga bawang merah juga naik dari Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu per kilogram, sementara bawang putih naik tipis dari Rp36 ribu menjadi Rp38 ribu per kilogram,” ujarnya. (fhr)

- Advertisement -

Berita Populer