Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Tengah (Loteng) mendapat penghargaan sebagai kabupaten bebas penyakit patek atau zero frambusia dari Kemenkes RI. Penghargaan itu diberikan dalam peringatan hari neglected tropical diseases (NTDs) atau penyakit tropis terabaikan sedunia 2024.
Penghargaan dalam bentuk sertifikat dari Menteri Kesehatan yang diterima secara langsung Bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri di Grand Ballroom Hotel Sahid Jakarta. Atas penghargaan itu, Pathul mengatakan pihaknya bersama Dinas Kesehatan Loteng dengan 29 puskesmas yang tersebar di seluruh kecamatan telah berhasil menekan munculnya penyakit tersebut selama puluhan tahun.
“Berkat upaya yang dilakukan secara sungguh-sungguh secara bersama. Baik lintas program, lintas sektor, organisasi profesi kesehatan, elemen masyarakat dan dukungan Dinas Kesehatan Provinsi NTB,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Loteng, Suardi mengatakan Pemkab Loteng merupakan salah satu dari 99 kabupaten yang meraih penghargaan ini, penyakit Frambusia adalah penyakit infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum Pertenue. “Biasanya melanda negara-negara tropis yang mempunyai sanitasi buruk, di mana dapat menular melalui cairan dan kulit yang terluka,” ujarnya.
Suardi menjelaskan, resiko terburuk akibat penyakit kulit ini adalah penampilan fisik atau gangguan sosialisasi. Oleh sebab itu, Kemenkes RI menaruh perhatian serius terhadap penyakit ini lantaran sifatnya yang menular menahun dan sering kambuh.
Selain itu, untuk terus mempertahankan bebas frambusia untuk tahun-tahun yang akan datang dengan upaya-upaya pencegahan strategis. Menurutnya butuh sinergitas untuk menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama dalam mendukung Indonesia Bebas Frambusia pada 2027. “Ini adalah satu langkah yang baik untuk memberikan yang terbaik untuk Loteng,” tandasnya. (fhr)