Lombok Tengah (Inside) – Puluhan gedung sekolah dasar negeri (SDN) di Lombok Tengah (Loteng) mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) untuk renovasi bangunan sekolah yang rusak. Hal ini diharapkan bisa meningkatkan layanan pendidikan di kabupaten tersebut.
Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng, Lalu Zaenuri menyatakan banyaknya gedung SD yang rusak di Loteng memang sering dikeluhkan. “Tahun ini sebanyak 21 SDN yang mendapatkan bantuan rehab yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun anggaran 2023,” ujarnya, Rabu (24/07).
Dijelaskan, kondisi gedung sekolah dari total 572 SDN yang ada sebanyak 76 persen kondisi bangunannya rusak sedang. “Ini kita akan perbaiki secara bertahap, baik melalui DAK, DAU dan pokir dewan,” imbuhnya.
Dikatakan, DAK yang dikelola Dikbud Loteng tahun ini anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat sebesar Rp29 miliar yang dipergunakan untuk rehab sedang dan pengembangan mutu pendidikan termasuk bantuan media pembelajaran. “Sekolah yang mendapatkan bantuan DAK tahun ini merata di semua kecamatan, ini PR berat memang melihat kondisi sekolah yang segera butuh perbaikan,” lanjutnya.
Dia menuturkan, karena cukup banyak gedung sekolah yang butuh perbaikan gedung, masalah ini sudah disampaikan ke Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) dan Kementerian Pendidikan agar bantuan DAK tahun mendatang lebih diprioritaskan.
“Melihat gedung sekolah saja pendatang dari luar sudah bisa menilai kualitas pendidikan kita. Sehingga masalah ini harus segera dituntaskan terlebih gedung bekas gempa 2018 silam masih belum ditangani semua ada 100 lebih belum tertangani,” ungkapnya.
Selain berharap dari DAK Dikbud Loteng juga akan mengejar DAU dan Pokir dewan sesuai PMK 212 sebanyak 20 persen dana tersebut harus diperuntukan untuk sektor pendidikan. “Insyaallah tahun depan akan terealisasi dana ini kita akan kejar agar semua sekolah segera tertangani,” tandasnya. (fhr)