Lombok Tengah (Inside Lombok) – Para pedagang di Pasar Karang Bulayak di Tiwugalih, Praya, Lombok Tengah (Loteng) melaporkan kerap mendapati barang dagangan mereka digondol maling. Bahkan aksi pencurian disebut sering terjadi di siang hari. Menanggapi peristiwa itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lombok Tengah (Loteng) mengakui tidak menyiapkan petugas keamanan karena minimnya anggaran.
“Kami tidak membiayai tenaga security (penjaga) di luar dua pasar, yaitu Pasar Renteng dan Pasar Jelojok,” ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Loteng, Raden Roro Sri Mulyaningsih, Jumat (18/8/2023).
Ia mengatakan, Pasar Karang Bulayak memang sudah ada pihak yang melakukan penjagaan. Namun mengenai pembiayaan mereka ada perjanjian dengan para pedagang. “Ada penjaganya empat orang di sana, cuma itu ada perjanjian antara pedagang dan para penjaga. Kami hanya memfasilitasi UPT saja,” terangnya.
Dikatakan, apabila para pedagang di Pasar Karang Bulayak kehilangan barang dagangan, maka pihaknya tidak bertanggung jawab, kecuali kalau kehilangan di dua pasar yakni Renteng dan Jelojok.
“Kalau pedagang di Renteng dan Jelojok kehilangan barang security bertanggung jawab untuk penggantiannya,” imbuh Roro. Ia mengungkapkan, pihaknya tidak memiliki cukup anggaran biaya untuk merekrut petugas keamanan untuk beberapa pasar. “Kami tidak ada biaya untuk merekrut penjaga itu. Kami hanya ada juru pungut retribusi saja di sana,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu pedagang di Pasar Karang Bulayak, Nurhayati menuturkan para pedagang di tradisional itu kerap kali mendapati kunci gerobak tempat mereka menyimpan barangnya dirusak oleh pencuri. “Kita taruh di dalam barang di dalam gerobak, tapi gemboknya dirusak. Mungkin dicungkil pakai cukit,” tuturnya.
Nurhayati pun mengeluhkan keamanan di Pasar Karang Bulayak yang dinilai masih rendah, sehingga para pedagang merugi karena kehilangan barang-barang dagangannya. “Ada memang penjaga keamanannya, cuma mereka jaga malam. Kemungkinan ini terjadi siang, saat kami sudah pulang jualan itu,” terangnya. (fhr)
