Lombok Tengah (Inside Lombok) – Guna mengantisipasi penyelewengan Bantuan Pangan (bapang) di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), Bulog NTB bersama pihak Kepolisian Loteng dan Dinas Ketahanan Pangan Loteng melakukan monitoring langsung ke sejumlah desa. Hal itu dilakukan untuk memastikan kualitas beras yang disalurkan kepada masyarakat dengan kualitas baik.
“Kami mengecek kualitas beras sampai ke lapangan bersama pihak kepolisian, Dinas Ketahanan Pangan Loteng, hari ini mengunjungi beberapa desa yang mulai penyaluran tahap II,” ujar Manager OPP Perum Bulog NTB, Setiawan Sulasdi, Senin (20/5) di Praya.
Dijelaskan, sebelumnya pihaknya bersama pihak terkait telah melakukan uji mutu dan kualitas beras sebelum disalurkan kepada masyarakat, sehingga pihaknya memastikan bahwa kualitas beras sangat baik. “Kualitas beras yang disalurkan ini kualitas medium,” katanya.
Selain itu kata Wawan, pihaknya juga memastikan bahwa penyaluran bapang ini betul-betul sampai kepada masyarakat yang berhak menerima sesuai dengan data yang telah ditetapkan. “Ini penyaluran bapang tahap II, yakni alokasi bulan April sampai bulan Juni 2024,” katanya.
Di sisi lain, penerima bantuan pangan (PBP) di Loteng tahun 2024 ini mencapai 154.127 KPM atau kurang lebih 1541 ton beras. Sumber data dari penerimaan bapang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
“Tahun lalu memang dari Kementerian Sosial sementara data penerima bapang tahun ini bersumber dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK),” tandasnya.
Sementara itu, Kanit Intel Ekonomi Polres Loteng, Ipda Aswin Anggara menyampaikan pesan kepada pelaksana distribusi bapang dari JPL dan pihak desa agar menyalurkan bantuan ini dengan tepat sasaran sesuai data penerima dari pusat dan tidak jangan ada terjadi penyelewengan.
Pihaknya percaya pihak kordes dari JPL bersama pihak desa mampu menyalurkan bantuan dengan tepat sasaran. “Penyalurannya yang penting niat kita baik untuk membantu masyarakat yang kurang mampu,” tandasnya. (fhr)
