Lombok Tengah (Inside Lombok)- Penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Lombok Tengah (Loteng) dihentikan setelah program tersebut baru berjalan dua minggu di sekolah tersebut.
Kepala MIN 1 Loteng, Munawir Halil, mengatakan pihaknya merasa kecewanya lantaran pihak dapur penyedia makanan, SPPG Dapur Pinang Selatan, yang berlokasi di Kelurahan Renteng, tidak lagi mengirimkan makanan sejak awal bulan September. “Katanya anggaran untuk MIN 1 Loteng belum ada, jadi kami diminta mencari dapur lain. Padahal anak-anak dan orang tua sangat senang dengan program ini,” ujar Munawir, Senin (8/9/2025).
Dijelaskan Munawir, penghentian mendadak ini membuat orang tua dan siswa bertanya-tanya. Banyak yang kecewa karena program yang dirasakan manfaatnya langsung kepada siswa harus berhenti di tengah jalan. “Orang tua siswa bertanya, anak-anak juga kecewa. Mereka merasa diperhatikan dengan adanya MBG. Seharusnya ada solusi, bukan justru melepas tanggung jawab,” jelasnya.
Jumlah siswa di MIN 1 Loteng sebanyak 1150 orang, siswa-siswi ini tidak lagi menerima program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Namun pihak sekolah dipersilahkan untuk mencari dapur yang lain sebagai penyedia MBG. “Saya agak tersinggung kemarin pada saat menghubungi pihak dapur, kami diminta untuk mencari dapur yang bersedia untuk memberikan MBG, itu komunikasi terakhir kami seminggu yang lalu,” tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dapur Pinang Selatan, Arik Nugraha, menjelaskan bahwa penghentian distribusi terjadi karena kuota penerima dibatasi hanya 3.000 siswa, padahal pihaknya sempat mengajukan 3.500 sasaran namun belum disetujui pusat. “Karena aturan dari pusat, setiap dapur hanya boleh melayani 3000 penerima. Dana yang turun juga hanya untuk jumlah tersebut. Jadi mau tidak mau ada lembaga yang tidak bisa dicover,” katanya.
Dapur Pinang Selatan diketahui melayani enam lembaga pendidikan di Praya, termasuk SMPN 2 Praya dan SMAN 1 Praya. Kondisi ini membuat sebagian sekolah, termasuk MIN 1 Loteng, harus terhenti menerima MBG dari dapur ini. “InsyaAllah kami akan kembali mengusulkan ke pusat agar MIN 1 Loteng bisa kembali mendapatkan MBG. Mohon dipahami, dapur hanya bisa melayani sesuai kuota,” tambahnya.

