Lombok Tengah (Inside Lombok) – Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Mandalika atau air baku dari Bendungan Pengga, Lombok Tengah (Loteng) belum bisa dimanfaatkan. Pasalnya, fasilitas itu belum diserahterimakan kepada Pemda Loteng karena masih dalam proses pengurusan administrasi di Kementerian PUPR.
Direktur Utama PDAM Tirta Ardhia Rinjani Loteng, Bambang Supratomo menerangkan serah terima SPAM Mandalika sejatinya dilakukan sebelum event MotoGP kemarin, sehingga bisa bisa menyuplai kebutuhan air di kawasan Mandalika. “Saya dapat informasi penyerahan akan molor, serah terimanya mungkin di bulan Desember. Masih ada pekerjaan-pekerjaan yang mesti disempurnakan,” ujarnya, Rabu (30/10) di Praya.
Dia menjelaskan, pihaknya tidak ingin terburu diserahkan terlebih nantinya akan membutuhkan biaya operasional yang cukup besar yang menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah dan PDAM. “Kalau masih ada masalah nantikan biaya perbaikannya cukup tinggi daripada kemudian kita buru-buru tapi menimbulkan beban masalah,” katanya.
Menurut Bambang, SPAM Mandalika sudah dilakukan beberapa uji alir dan diklaim sudah layak, selain itu juga proses pendistribusian banyak hal yang harus dilihat soal kualitas airnya bagaimana sistem.
“Infrastrukturnya dibuat itu kapasitas produksinya 150 liter per detik, kenapa 150 liter per detik ada aturan soal itu ya dikaji soal kondisi potensi air bakunya itu sesuai dengan undang-undangnya mengatur maksimal hanya 20 persen,” katanya.
Kendati demikian, Bambang menyebut, bahwa dalam suatu situasi tertentu juga bisa jadi pengolahan air baku itu kurang dari 150 liter per detik misalnya karena kondisi air bakunya tergantung kondisi alam. “Kita sudah didistribusikan SR (Saluran Rumah,red) secara gratis sudah dipasang di kawasan. SR yang sudah dipasang sampai saat ini sekitar dua ribuan,” tandasnya. (fhr)