Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Loteng) menaruh perhatian terhadap penanganan kasus stunting. Antara lain dengan memastikan posyandu aktif memberikan pelayanan dan menggunakan alat digital.
Wakil Bupati Loteng, H. M. Nursiah mengatakan pihaknya ingin memastikan bahwa posyandu menggunakan alat digital, sehingga memudahkan proses penimbangan berat badan dan menghasilkan data yang lebih akurat.
“Peran kader posyandu ini sangat penting dalam mendukung upaya pemerintah dalam penanggulangan masalah stunting,” ujarnya saat kunjungan ke Posyandu Desa Bujak, Batukliang, Rabu (17/5/2023).
Wabup menegaskan, dalam penanganan stunting ini harus mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan Loteng. Terlebih, menurut catatan Dinas Kesehatan Loteng, kasus stunting di Loteng mencapai 19 persen.
Persentase stunting di Loteng itu disebut mengalami penurun satu persen di tahun 2023, jika dibandingkan data 2022 yang jumlahnya 20,81 persen. “Ini harus menjadi perhatian khusus Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya mengapresiasi peran aktif kader posyandu dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Terutama mengenai pentingnya pemberian asupan bergizi bagi anak-anak. “Kader posyandu berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat agar memberikan asupan gizi untuk anak,” tandasnya. (fhr)
