Lombok Tengah (Inside Lombok) – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Tengah (Loteng) bakal merelokasi para pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Tastura, Praya ke Lapangan Bundar. Pasalnya, area alun-alun itu sedang dalam proses penataan.
Sekretaris Daerah Loteng, Lalu Firman Wijaya mengatakan pihaknya sudah menyiapkan area khusus untuk para merelokasi PKL di lapangan bundar. “Kita tetap akan relokasi. Jadi tidak ada penolakan PKL di lapangan bundar, kita sudah siapkan areal untuk PKL Muhajirin,” ujarnya, Kamis (8/8/2024).
Firman menjelaskan bahwa relokasi para PKL ini bersifat sementara sampai pengerjaan dan perbaikan taman selesai dilakukan. pihaknya tidak mungkin akan menelantarkan para pedagang yang sudah lama berjualan di sana. “Kita pindahkan hanya sementara ke lapangan bundar sampai perbaikan taman selesai,” imbuhnya.
Firman menegaskan, pihaknya tetap memprioritaskan PKL yang direlokasi untuk kembali berjualan ke tempat semula, saat penataan sudah rampung. “Kami minta para PKL tidak cepat terpengaruh dengan isu yang beredar. Kita juga akan tetap memprioritaskan para PKL ini,” tegasnya.
Sebelumnya, puluhan PKL Alun-alun Tastura yang terdampak proyek tersebut menolak untuk direlokasi. Mereka meminta agar pemerintah mengizinkan untuk tetap berjualan di area taman sepanjang masa pengerjaan. Salah satu PKL, Ni Luh Mariani mengatakan para PKL menuntut agar tetap diberikan berjualan di area taman atau tepatnya di belakang bangunan bencingah.
“Keluhan kami ini kan sebenarnya mau diperbaiki dan kami terima itu, namanya juga pemerintah sudah bagus niatnya untuk merelokasi kami ke Lapangan Bunder. Tapi kami ingin agar tetap berjualan di sini,” kata Mariani kepada media, Selasa.
Mariani mengungkapkan belakangan beredar isu jika para PKL yang direlokasi sekarang tak lagi diberikan akses berjualan di alun-alun. Isu itu pula yang menjadi salah satu alasan para PKL protes. (fhr)