Lombok Tengah (Inside Lombok) – Kasus pernikahan anak antara pengantin inisial R (17) dan wanita Y (14) memicu banyak reaksi publik, termasuk pelaporan ke pihak kepolisian oleh Lembaga Perlindungan anak (LPA) Mataram. Pendamping hukum keluarga pengantin perempuan, Muhanan pun mengungkapkan kasus pernikahan antara R dan Y hendak dilakukan sekitar April lalu. Namun pihak keluarga sempat membatalkan karena ada proses belas (pemisahan, Red).
“Memang mereka sempat ingin menikah tapi sempat di-belas dan berhasil, jadi tidak menikah,” katanya, kepada Inside Lombok, Senin (26/5). Setelah itu, kata Muhanan, mereka akhirnya kembali mencoba menikah, di mana R melarikan Y ke Pulau Sumbawa, dengan alasan tidak ingin dibelas lagi seperti sebelumnya. “Akhirnya setelah ada pembicaraan keluarga dengan Kepala Dusun, mereka pulang dan terjadi akad nikah itu,” katanya.
Muhanan menuturkan, saat akad nikah pihak keluarga perempuan dan pihak keluarga laki-laki bersama kadus juga hadir menyaksikan akad nikah. “Pada tanggal 5 Mei terjadi akad nikah di Desa Beraim yang dihadiri keluarga dan Kadus dari kedua belah pihak saat akad nikah itu,” katanya.
Selain itu, ia juga menuturkan sebelum pernikahan anak ini viral di media sosial memang sempat terjadi imbauan untuk tidak melakukan nyongkolan, tapi pihak pengantin perempuan hanya sebagai penerima. “Sempat ada imbauan ada upaya nyongkolan tapi, posisi menyiapkan nyambut. Kecimol mulai kasus ini viral,” katanya.
Di sisi lain, ada pendapat netizen pengantin perempuan saat nyongkolan itu viral dianggap berkebutuhan khusus dan kena senggeger. Namun Muhanan tegas membantah hal itu. “Kelakuan yang terjadi itu, murni sifat kekanak-kanakan dari pengantin perempuan, bukan berkebutuhan khusus. Memang anaknya ceria,” tandasnya.
Di sisi lain, Kasus pernikahan anak ini dilaporkan ke Mapolres Loteng oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram. Kasi Humas Polres Loteng, IPTU Lalu Brata membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari LPA dan dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap pihak terkait. “Ya kami terima informasi dari PPA kemarin hari Sabtu sudah ada laporan masuk, terkait dengan siapa-siapa yang dilaporkan akan segera kami sampaikan,” tandasnya. (fhr)