31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaLombok TimurAbrasi Pantai Labuhan Haji Capai 4–5 Meter per Tahun

Abrasi Pantai Labuhan Haji Capai 4–5 Meter per Tahun

Lombok Timur (Inside Lombok)– Kawasan pesisir Labuhan Haji mengalami abrasi dengan pergeseran garis pantai sekitar 4 hingga 5 meter setiap tahun. Kondisi tersebut menjadi fokus kegiatan Kuliah Lapangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan mahasiswa Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) yang digelar di Sunrise Land Lombok, Sabtu (13/12/2025).

Abrasi yang terjadi di kawasan Sunrise Land Lombok dinilai berdampak pada ekosistem pesisir serta berpotensi mengancam aktivitas ekowisata dan ruang hidup masyarakat sekitar. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa melakukan penanaman pohon waru (Hibiscus tiliaceus) sebagai upaya mitigasi abrasi berbasis vegetatif di titik-titik rawan tergerus air laut.

Salah seorang mahasiswa, Ence Vido Ananta Bijaksana, menyebutkan bahwa abrasi di kawasan tersebut tergolong parah. “Abrasi di kawasan ini cukup parah, mencapai sekitar 4 sampai 5 meter per tahun. Karena itu penanaman waru dilakukan dekat garis pantai untuk membantu menahan terjangan gelombang laut,” ungkapnya.

Dosen Praktisi Unram, Qori Bayyinturrosyi, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran lapangan yang mengaitkan ekowisata, konservasi, dan keberlanjutan lingkungan. Menurutnya, penanganan abrasi dapat dilakukan melalui pendekatan vegetatif yang lebih ramah lingkungan.

“Penanaman waru ini menjadi contoh bagaimana prinsip ekowisata dan jasa lingkungan diterapkan untuk menjawab persoalan nyata di lapangan, termasuk ancaman abrasi pesisir,” jelasnya.

Selain berfungsi menahan abrasi, pohon waru juga dinilai memiliki nilai ekologis dan estetika yang mendukung pengembangan ekowisata. Mahasiswi Kehutanan Unram, Gian Suhailiana, menyampaikan bahwa Sunrise Land Lombok dikembangkan dengan mengedepankan perlindungan lingkungan sebagai bagian dari keberlanjutan kawasan pesisir.

Melalui kegiatan tersebut, mahasiswa berharap pohon waru yang ditanam dapat tumbuh dan berfungsi sebagai benteng alami dalam jangka panjang. Upaya ini diharapkan mampu menekan laju abrasi sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan pesisir dan aktivitas ekowisata di Lombok Timur.

- Advertisement -

Berita Populer