26.5 C
Mataram
Rabu, 4 Desember 2024
BerandaLombok TimurCuaca Mulai Tak Menentu, Tanaman Tomat Petani di Lotim Banyak Mati

Cuaca Mulai Tak Menentu, Tanaman Tomat Petani di Lotim Banyak Mati

Lombok Timur (Inside Lombok) – Peralihan musim dari kemarau ke penghujan seperti saat ini membuat beberapa komoditas pertanian mulai kewalahan menyesuaikan diri. Salah satunya seperti tanaman tomat para petani di Lombok Timur (Lotim) yang kini mulai mati.

Kondisi matinya tanaman tomat petani di beberapa wilayah Lotim ini mulai terjadi sejak beberapa hari lalu. Di mana tanaman tomat yang sudah mulai berbuah banyak yang tiba-tiba mati.

Salah seorang petani di wilayah Pringgasela, Deni Nurwahid Abi menceritakan saat ini kondisi pohon tomat yang sudah mulai berbuah banyak yang mati diduga akibat kondisi cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini. “Kita belum tau penyebab pastinya, tapi kita duga ini akibat cuaca juga,” ucapnya, Jumat (15/10/2024).

Deni menceritakan bahwa normalnya ia bisa panen buah tomat dalam sekali tanam bisa mencapai tujuh kali. Namun dengan kondisi banyaknya tanaman yang mati, ia menduga tak akan bisa panen seperti biasanya. “Biasanya kalau sudah tujuh kali panen baru tanaman mati, tapi ini baru tiga kali panen tanaman sudah banyak yang mati,” jelasnya.

Dijelaskannya, tomat yang ditanam pada tanah seluas 25 are kini kondisinya sangat memprihatinkan. Di mana dalam 25 are tersebut hampir setengahnya tanaman tomatnya mengalami kematian. “Dalam 25 are itu hampir setengahnya yang mati, setengahnya lagi masih dalam kondisi bagus,” tuturnya.

Sementara itu, petani lainnya, Hikmah Fitriati menuturkan hal yang sama bahwa saat ini banyak tanaman tomatnya yang mati. Ia menduga selain faktor cuaca, juga kondisi tanah menjadi faktor penyebabnya. “Kerusakan ini mungkin juga akibat tanah yang sudah lama tidak dibalik, sebab hampir satu tahun kita tanami tanpa kita bajak ulang,” katanya.

Hikmah juga menjelaskan bahwa perawatan berupa pemupukan dan pengobatan tetap ia lakukan secara rutin dan sesuai jadwal terhadap tanaman tomatnya, namun hal itu tak dapat menyelamatkan tanamannya dari kematian. “Pemupukan tetap kita lakukan sesuai jadwal dan kadarnya, tapi mungkin hanya ini rizki kita. Padahal sayang sekali, harga tomat kini mengalami kenaikan,” pungkasnya. (den)

- Advertisement -

Berita Populer