Lombok Timur (Inside Lombok) – Kesedihan yang mendalam dapat menyebabkan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi perasaan dan berdampak pada cara berpikir serta tindakan, bahkan bisa berakhir depresi. Hal tersebut tentunya sangat diantisipasi bagi calon legislatif (caleg) yang gagal mendapatkan kursi legislatif.
Guna mengantisipasi adanya depresi akibat pemilu 2024, Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur (Lotim) tetap membuka pelayanan kejiwaan bagi masyarakat, khususnya caleg yang terdampak langsung pada proses pemilihan dan kegagalan mendapatkan kursi legislatif.
Kepala Dikes Lotim, Pathurrahman mengatakan pihaknya tetap membuka pelayanan kejiwaan bagi masyarakat di setiap puskesmas dan rumah sakit yang ada di Lotim. “Kita tetap buka pelayanan kejiwaan di setiap puskesmasnya,” ungkapnya, Selasa (27/2).
Diungkapkan, sejak pemilu 2024 hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan dari puskesmas dan rumah sakit terkait dengan adanya pasien depresi dari para caleg yang gagal mendapatkan kursi. “Alhamdulillah belum ada laporannya, semoga para caleg di Lotim semuanya dalam kondisi baik-baik saja,” terangnya.
Tidak adanya laporan mengenai adanya caleg yang mengalami depresi, kata Pathurrahman menandakan proses demokrasi di Lotim berjalan semakin dewasa. Kendati pihaknya tetap membuka pelayanan konseling pada fasilitas kesehatan tingkat pertama.
“Depresi itu bukan ODGJ perlu diingat, dan bagi masyarakat yang mau konsultasi kejiwaan bisa langsung ke puskesmas,” ungkapnya. Pathurrahman meyakini caleg-caleg di Lotim tidak ada yang mengalami depresi karena sudah tertanam dalam diri jika dalam proses sebuah kegagalan pasti ada. Namun tentunya pihak Dikes tetap melakukan persiapan mengingat proses pemilu 2024 belum selesai dan menunggu keputusan dari KPU. (den)