32.5 C
Mataram
Sabtu, 18 Mei 2024
BerandaLombok TimurDPRD Lotim akan Sidak Sekolah yang Diduga Potong Gaji Guru Honor

DPRD Lotim akan Sidak Sekolah yang Diduga Potong Gaji Guru Honor

Lombok Timur (Inside Lombok) – Ratusan guru honorer beberapa waktu lalu mengunjungi DPRD Kabupaten Lombok Timur (Lotim) untuk hearing terkait akan nasib mereka. Salah satu yang diadukan para guru honorer adalah pemotongan gaji yang dilakukan di beberapa sekolah.

Para guru honorer mengungkapkan bahwa ada beberapa sekolah yang melakukan pemotongan gaji terhadap mereka, baik itu gaji dari APBD maupun APBS. Padahal gaji yang diterimanya beragam dan tidak sampai Rp1 juta jumlahnya.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi II DPRD Lotim, M. Waes Al Qarni mengaku miris mendapati nasib para guru honorer di kabupaten tersebut, lantaran gaji yang begitu kecil mendapatkan perlakuan yang tak elok dari para oknum. “Sudah gaji dikasih kecil malah dipotong lagi. Sekolah yang berani memotong segera diusut dan kami DPRD akan langsung turun mengusut tuntas masalah itu,” terangnya, Senin (14/02023).

Waes juga meminta pihak terkait harus turun langsung ke lapangan guna mengusut tuntas pemotongan gaji tersebut. Terutama ke sekolah-sekolah yang melakukan pemotongan honorarium para tenaga honorer.

- Advertisement -

“Biarkan mereka senang, dengan kesibukannya jangan gajinya dipotong lagi. Mereka sudah lelah. Namun dengan gaji yang sedikit mereka tetap menerima,” ungkapnya. Beberapa sekolah sudah dilaporkan dan akan dilakukan sidak langsung ke lokasi.

Selain itu, Waes menyatakan pihaknya akan memantau kebijakan anggaran yang dilakukan oleh sekolah terkait dengan peruntukannya. Dengan begitu tidak ada lagi praktek kecurangan yang dialami para guru honorer.

Sebelumnya, Ketua Forum P2, P3 dan GHN 10+, Sunarno mengaku mendapatkan laporan dari para anggota guru honorer di Lotim yang mereka mengeluh dengan adanya pemotongan honorarium yang diterimanya. “Saya dapat laporan bahwa gaji teman-teman ini dipotong dengan besaran yang berbeda,” ujarnya.

Pemotongan yang dilakukan oleh oknum di beberapa sekolah itu beralasan akan digunakan untuk menggaji para guru honorer yang baru masuk. Sehingga gaji para guru honorer yang sudah lama mengabdi jadi sasaran pemotongan.

“Bukannya kasihan kepada kami, malah gaji yang jauh dari kata sesuai yang menjadi sasaran,” katanya. Sunarno mengungkapkan bahwa ada puluhan sekolah yang melakukan aksi pemotongan berdasarkan hasil laporan yang diterimanya.

Gaji para guru honorer diberikan melalui transfer via bank, namun Sunarno mengatakan pemotongan dilakukan dengan meminta kepada para guru yang telah mendapatkan gaji sesuai dengan nominal yang diminta. “Kami memang mendapatkan gaji via bank, namun para guru honorer disuruh mengembalikan oleh pihak sekolah atas gaji yang mereka terima,” jelasnya.

Adapun pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim tak pernah menginstruksikan adanya pemotongan gaji terhadap guru honorer yang lama untuk menggaji guru honorer yang baru. Pihak Dikbud juga bersepakat akan menindaklanjuti hal tersebut atas pemotongan yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab, terlebih itu tidak ada instruksi dari Pemda Lotim. (den)

- Advertisement -

Berita Populer