Lombok Timur (Inside Lombok) – Sebanyak dua desa pada dua kecamatan berbeda di Lombok Timur (Lotim) terdampak banjir luapan sejak Senin (11/02/2025) akibat intensitas hujan yang tinggi. Dua desa tersebut yakni Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, dan Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur (Lotim) segera menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk membantu warga yang terkena dampak banjir di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak dan Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru.
Kepala Pelaksana BPBD Lotim, Lalu Muliadi, mengungkapkan bahwa tim TRC telah dipindahkan dari Desa Wakan untuk fokus menangani banjir di Kampung Baru, Desa Tanjung Luar. Sebab kondisi air di wilayah tersebut sudah tertangani dan tinggal desa lainnya yakni Wakan untuk mengeluarkan air dari pemukiman warga.“Kami sudah tarik sementara tim TRC dari Desa Wakan untuk membantu di Tanjung Luar. Saat ini, air mulai surut,” jelas Lalu Muliadi pada Selasa (11/2).
Muliadi juga menegaskan pentingnya penanganan banjir yang lebih permanen agar masalah serupa tidak terulang setiap tahun. Ia pun mengimbau Kepala Desa dan Camat Keruak untuk segera mengajukan permohonan ke Pemkab Lotim terkait solusi jangka panjang.
Berdasarkan laporan BPBD, cuaca ekstrem yang melanda NTB menyebabkan bencana alam yang cukup luas di Lotim dalam tiga hari terakhir, termasuk pohon tumbang, angin kencang, longsor, dan banjir. Muliadi menambahkan, meskipun hanya dua desa yang terendam banjir, yakni Tanjung Luar dan Wakan, namun ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak oleh bencana ini.
Sementara itu, Sekretaris BPBD Lotim, Usman, menambahkan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi dan mengerahkan tim TRC ke lokasi lain yang terdampak bencana. Di Desa Tanjung Luar, pihaknya akan melakukan penyedotan air dan membangun saluran pembuangan agar air dapat mengalir ke laut dan tidak menggenangi rumah warga lebih lama. “Untuk sementara, kami akan fokus pada penyedotan dan pembuatan saluran pembuangan agar air cepat surut,” kata Usman.
Ia juga menghimbau agar warga yang rumahnya terendam banjir segera mengungsi ke tempat yang lebih aman atau ke rumah kerabat, mengingat curah hujan yang masih tinggi dan berpotensi memperburuk kondisi. (den)