27.4 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaLombok TimurFestival Nyelamak Dilauk di Tanjung Luar Jadi Pendongkrak Daya Tarik Wisata Daerah

Festival Nyelamak Dilauk di Tanjung Luar Jadi Pendongkrak Daya Tarik Wisata Daerah

Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terus mendorong pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya lokal. Hal itu ditegaskan Bupati Lotim, Haerul Warisin saat membuka secara resmi Festival Bahari Nyalamak Dilauk di Desa Tanjung Luar, Kamis (10/7/2025). Menurutnya, promosi yang konsisten menjadi kunci agar potensi budaya dan destinasi lokal lebih dikenal luas oleh wisatawan.

Dijelaskan Haerul, tanpa upaya promosi yang serius, kegiatan-kegiatan budaya seperti Nyalamak Dilauk bisa kehilangan gaungnya. Karena itu ia mengajak seluruh pihak, termasuk media dan pelaku wisata, untuk bersama-sama memperkenalkan potensi lokal kepada khalayak lebih luas.

Meski demikian, Haerul memberikan apresiasi kepada masyarakat Tanjung Luar yang terus menjaga kelestarian tradisi laut tersebut. Ia menyebut bahwa Nyalamak Dilauk merupakan simbol dari rasa syukur dan doa masyarakat nelayan terhadap kelimpahan laut, serta bentuk penghormatan terhadap keseimbangan alam. “Tradisi ini harus tetap hidup. Pemda akan terus mendukung pelaksanaan festival ini, dan ke depan kita harapkan lebih semarak dan mendunia,” ujarnya.

Tak hanya menjanjikan dukungan kegiatan, Bupati juga menyinggung perbaikan infrastruktur vital bagi masyarakat pesisir, seperti pembangunan SPBN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan) dan tanggul penahan rob untuk mencegah banjir air laut yang kerap melanda kawasan tersebut.

Rangkaian Festival Bahari ini diwarnai pula dengan prosesi adat seperti ngaririq, yaitu mengarak kerbau keliling desa sebelum akhirnya disembelih. Puncaknya adalah penghantaran kepala kerbau yang diletakkan di atas rakit kecil (rakik dikkik) dan dilepaskan menuju gugusan terumbu karang cincin sejauh 150 meter dari Dermaga Tanjung Luar ke arah tenggara.

Festival budaya laut ini menjadi momen penting dalam kalender pariwisata daerah, sekaligus ajang pelestarian adat leluhur yang menyatu dengan kearifan lokal dan ekosistem bahari. (den)

- Advertisement -


Berita Populer