Lombok Timur (Inside Lombok) – Nasib malang menimpa para petani tembakau di Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Mereka harus merelakan tanamannya rusak akibat hujan lebat yang melanda sejak beberapa hari lalu.
Kemarau basah yang terjadi saat ini sangat mengganggu lahan pertanian, lantaran hujan dapat turun kapan saja dengan intensitas yang cukup tinggi. Tembakau petani yang baru saja masuk musim tanam pun turut terdampak.
Tembakau merupakan salah satu jenis tanaman yang tidak membutuhkan banyak air dalam pertumbuhannya, sehingga musim penghujan adalah salah satu momok menakutkan bagi para petani karena dapat membuat tanaman menjadi rusak.
Salah seorang petani asal Desa Bungtiang, Kecamatan Sakra Barat, Amaq El menuturkan kemarau basah tahun ini membuat tanaman tembakau para petani sulit untuk diselamatkan. “Hujan sudah beberapa hari berlangsung dan terjadi hingga malam hari. Jadi kita tidak bisa berbuat apa-apa kalau seperti itu,” tuturnya, Senin (03/07/2023).
Ada sekitar 10 hektare ladang tembakau di Desa Bungtiang rusak dan bahkan mati, sehingga para petani saat ini pasrah atas kerugian yang dihadapinya di awal musim tanam. “Kita berharap semoga ada solusi dari pemerintah atas persoalan seperti ini, terlebih usia tanam kita baru memasuki satu sampai dua bulan di musim ini,” terangnya.
Salah satu harapan para petani untuk menyelamatkan tanaman tembakau mereka yakni dengan menggunakan pupuk urea. Namun yang menjadi masalah saat ini tidak adanya pupuk urea yang dijual di para pengepul. “Ini bisa selamat dengan urea, tapi masalahnya tidak ada yang jual sekarang,” pungkasnya. (den)