28.5 C
Mataram
Senin, 29 Desember 2025
BerandaLombok TimurJembatan Lama Ambruk, Warga Aik Beta Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

Jembatan Lama Ambruk, Warga Aik Beta Bangun Jembatan Darurat dari Bambu

Lombok Timur (Inside Lombok) – Lebih dari satu bulan setelah jembatan penghubung di Dusun Aik Beta, Desa Perigi, Kecamatan Suela, Lombok Timur, ambruk, warga setempat membangun jembatan darurat dari bambu secara swadaya. Langkah itu dilakukan karena janji pemerintah daerah untuk membangun jembatan sementara belum terealisasi hingga kini.

Jembatan darurat tersebut digunakan warga setiap hari untuk beraktivitas, termasuk petani yang membawa perlengkapan pertanian serta anak-anak yang berangkat ke sekolah dan mengikuti kegiatan mengaji. Warga harus berjalan kaki melintasi sungai dengan risiko arus air yang bisa meningkat sewaktu-waktu. “Kami khawatir kalau tiba-tiba air besar datang dari hulu saat melintas,” ujar Diana, salah seorang warga, Rabu (24/12/2025).

Kekecewaan juga disampaikan Jupli, warga setempat, yang menilai janji pembangunan jembatan sementara belum ditepati. “Kami dijanjikan tiga atau empat hari jembatan Bailey akan dibangun. Sampai sekarang tidak ada kejelasan, akhirnya kami buat sendiri jembatan dari bambu,” katanya.

Menurut Jupli, meski bersifat sementara dan tidak kokoh, jembatan bambu tersebut cukup membantu kelancaran aktivitas warga. “Memang tidak kuat dan tidak tahan lama, tapi setidaknya petani bisa lewat membawa pupuk dan kebutuhan lainnya,” ujarnya. Ia menyebut pembangunan jembatan darurat itu merupakan inisiatif warga di tengah penantian terhadap perhatian pemerintah.

Jupli berharap Pemerintah Kabupaten Lombok Timur segera merealisasikan pembangunan jembatan Bailey seperti yang telah dijanjikan. “Jangan hanya janji. Kami berharap Bupati Lombok Timur benar-benar mendengar keluhan warga,” pungkasnya.

Sebelumnya, Bupati Lombok Timur Haerul Warisan meninjau lokasi jembatan ambruk pada Senin (24/11/2025) dan memastikan jembatan sementara akan dibangun menggunakan sistem Bailey dengan estimasi anggaran sekitar Rp800 juta. “Saya beri batas waktu tiga atau empat hari jembatan sementara itu akan datang ke sini,” kata Haerul. Ia menambahkan, “Tidak perlu bekerja lama, jembatannya tinggal dipasang.”

- Advertisement -

Berita Populer