Lombok Timur (Inside Lombok) – Karya pelajar dari SMAN 1 Selong (Smansasel) berhasil menjadi yang terbaik dari ratusan peserta dari seluruh Indonesia pada ajang Tantangan Inovasi Siswa SMA (TANOS) yang digelar oleh Direktorat SMA Kemendikbud Ristek RI. Dalam ajang tersebut terdapat beberapa jenis inovasi yang diperlombakan yakni film pendek, cipta lagu, fotografi dan komik.
Perwakilan Smansasel sendiri mengikuti dua lomba inovasi, yakni cipta lagu dan komik, di mana dalam lomba itu harus bersaing dengan ratusan peserta dari seluruh Indonesia. Banyaknya peserta dari semua daerah tak membuat nyali pelajar dari Smansasel gentar untuk menunjukkan inovasi terbaiknya. Alhasil dalam lomba cipta lagu yang diwakili oleh tiga pelajar yakni Khalisa Wahyu Fatina, Ahmad Syauqi Juniar Saputra, dan Baiq Rindang Damara berhasil memukau para juri lewat lagu yang diciptakannya dan membawanya menyabet juara 1 dalam lomba tersebut.
“Alhamdulillah tentunya ini berkat kerja keras dan kreativitas dari anak-anak yang terus mengasah kemampuannya hingga berhasil menyabet juara ini,” ucap Lalu Zahrun Nizar selaku pembina siswa, Rabu (06/11/2024).
Diungkapkan Nizar, persiapan untuk mengikuti lomba cipta lagu itu sendiri tidak begitu lama, tapi memang sudah kelihatan bakat yang bagus dari para pelajar yang mewakili Smansasel tersebut. Sebelumnya, Smansasel juga pernah mendapatkan juara pada gelar serupa, tepatnya pada tahun 2021 lalu. “Memang sudah kelihatan bakat dari Oki siswa kelas 10 ini. Kita juga pernah juara 1 nasional di tahun 2021 bahkan lagu mereka dipakai menjadi jingle resmi Direktorat SMA dari tahun 2021 sampai sekarang,” jelasnya.
Perwakilan Smansasel sendiri pada ajang tersebut menamakan diri mereka sebagai Band De Nusa dengan lagu yang dibawakannya yakni Nusantara Tanah Budaya yang memiliki genre musik Pop bernuansa daerah. “Ini aransmentnya dibuat oleh Oki. Kalau pembuatan pianisnya sendiri satu mingguan lebih, mungkin,” tuturnya.
Lomba yang berlangsung dari 19 September sampai 28 Oktober tersebut dilakukan secara daring oleh Direktorat SMA Kemendikbud Ristek RI dengan hasil terbaik yang dianugerahkan oleh para siswa kepada sekolahnya. Dengan prestasi tersebut, Nizar mengungkapkan sangat senang dan bangga karena bisa menjadi yang terbaik dari ratusan karya dari peserta lainnya. “Iya tentunya bangga dan senang karena mereka mampu menunjukkan bahwa NTB tidak kalah dengan provinsi lainnya di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Kepala Smansasel, Sri Wahyuni mengatakan pihaknya sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh siswanya dari bidang musik, raihan ini merupakan kali kedua yang didapatkan siswanya sejak dua tahun dirinya menjadi kepala sekolah (kepsek) di sekolah tersebut. “Karya anak-anak bahkan sukses menjadi jingle Direktorat Jenderal SMA Kemendikbud Ristek. Alhamdulillah ini menjadi suatu kebanggaan bagi kami ketika anak-anak bersaing di tingkat nasional,” jelasnya.
Wahyuni memaparkan bahwa karya dari semua peserta dalam lomba tersebut sangat bagus-bagus sekali, namun yang menjadi pembeda dari karya siswa Smansasel yakni memiliki keunikan sendiri dengan membawa ciri khas daerah, serta sesuai dengan tema pada lomba tersebut. “Memang pembinaan yang kita lakukan juga maksimal, karena juga anak-anak yang ikut ekstrakurikuler musik ini juga memiliki bakat yang luar biasa,” paparnya.
Keberhasilan yang diraih tentu tak terlepas dari pembinaan di sekolah melalui kegiatan ekstrakurikulernya. Bahkan sekolah itu memiliki jumlah puluhan ekstrakurikuler yang dapat membuat siswa memiliki banyak pilihan kegiatan yang diikuti sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. “Peran kita di sekolah bagaimana memotivasi dan memfasilitasi anak-anak, begitu juga saat lomba kita fasilitasi semua kebutuhannya. Untuk ekstrakurikuler sendiri kita sangat banyak sampai 49, itu kita lakukan karena prinsip kita harus melayani semua anak dengan perbedaan yang ada,” pungkasnya. (den)