25.9 C
Mataram
Kamis, 24 April 2025
BerandaLombok TimurKasus DBD di Lotim Menurun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Kasus DBD di Lotim Menurun, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) tercatat mengalami penurunan dalam tiga bulan terakhir. Meski begitu, Dinas Kesehatan setempat mengingatkan warga agar tetap menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah potensi lonjakan kasus di kemudian hari.

Berdasarkan data resmi, sejak awal Januari hingga Maret 2025, jumlah kasus DBD di Lotim mencapai 183 kasus. Penyebaran tertinggi terjadi di Kecamatan Selong, diikuti oleh Pringgabaya dan Sakra. Menariknya, sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah orang dewasa.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P3KL) Dikes Lotim, Budiman Satriadi menjelaskan bahwa tren penurunan kasus ini cukup signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. “Pada Januari tercatat 55 kasus, Februari meningkat menjadi 74 kasus, dan Maret kembali turun menjadi 54 kasus,” ungkapnya.

Budiman menyebut peningkatan kasus DBD pada awal tahun tidak lepas dari pengaruh musim hujan. Kondisi ini menciptakan banyak genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD. “DBD sangat erat kaitannya dengan siklus cuaca. Saat curah hujan tinggi, populasi nyamuk juga meningkat karena banyak tempat yang tergenang air,” jelasnya.

Wilayah yang menjadi penyumbang tertinggi kasus DBD antara lain Kecamatan Selong dengan 41 kasus, Pringgabaya 17 kasus, dan Sakra 15 kasus. Meskipun demikian, Budiman memastikan tidak ada laporan korban jiwa akibat penyakit tersebut. “Sampai saat ini belum ada kasus DBD yang mengakibatkan kematian di Lotim,” tegasnya.

Dikes mengimbau masyarakat untuk terus menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti menguras tempat penampungan air, menutup wadah-wadah yang dapat menjadi sarang nyamuk, serta mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menampung air hujan.

“Lebih baik mencegah daripada mengobati. Karena itu, kami berharap masyarakat aktif menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk,” pungkas Budiman.

Dengan adanya upaya kolektif antara pemerintah dan warga, diharapkan kasus DBD di Lombok Timur dapat terus ditekan, terutama menjelang peralihan musim yang rawan memicu kembali penyebaran penyakit tersebut. (den)

- Advertisement -

Berita Populer