30.5 C
Mataram
Kamis, 12 Desember 2024
BerandaLombok TimurKejari akan Usut Tuntas Dugaan Tipikor di Dikbud Lotim

Kejari akan Usut Tuntas Dugaan Tipikor di Dikbud Lotim

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Lombok Timur (Lotim) tengah mengusut tuntas dugaan korupsi yang merembes ke sektor pendidikan. Berdasarkan laporan masyarakat, sejumlah kegiatan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lotim pada tahun anggaran 2022 diduga sarat dengan penyimpangan dana.

Kepala Kejari Lotim, Hendro Wasisto membenarkan adanya penyelidikan intensif terkait kasus tersebut dan mendalami dugaan penyimpangan anggaran yang dapat menyebabkan adanya kerugian negara. Nilai kerugian negara akibat dugaan korupsi ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Kendati demikian, Hendro enggan merinci lebih lanjut jenis dugaan korupsi yang sedang diselidiki. Namun pihak Kejari tetap akan bekerja secara profesional dan transparan untuk dapat mengungkap dugaan yang selama ini dilaporkan masyarakat. “Yang jelas, kami akan bekerja secara profesional dan transparan untuk mengungkap seluruh fakta,” ujarnya, Rabu (11/12$.

Kasus dugaan korupsi di Dinas Pendidikan ini tentu saja mengundang keprihatinan masyarakat Lotim. Pasalnya, sektor pendidikan merupakan salah satu sektor krusial yang memerlukan pengelolaan anggaran yang bersih dan akuntabel. “Kami berharap pihak Kejari dapat segera mengungkap kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada para pelaku,” ungkap Ahmad salah seorang warga.

- Advertisement -

Dana pendidikan yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan untuk anak-anak didik harus digunakan sebaik mungkin, bukan untuk kepentingan pribadi segelintir oknum.

Menanggapi keresahan masyarakat, Kejari Lotim menegaskan komitmennya untuk memberantas korupsi di sektor pendidikan. Bahkan berjanji tidak akan mentolerir segala bentuk penyelewengan dana yang merugikan negara.

Pihak Kejari saat ini tengah mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk menjerat para pelaku. Selain itu, Kejari juga telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak yang terkait dengan kasus ini. “Kami berharap kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam mengelola anggaran negara,” pungkas Hendro. (den)

- Advertisement -

Berita Populer