27.4 C
Mataram
Rabu, 16 Juli 2025
BerandaLombok TimurKematian Ibu dan Bayi di Lotim Masih Tinggi

Kematian Ibu dan Bayi di Lotim Masih Tinggi

Lombok Timur (Inside Lombok) – Angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB) di Lombok Timur (Lotim) disebut masih tinggi. Bupati Lotim, Haerul Warisin mengungkapkan setidaknya angka AKB di Lotim pada tahun 2024 mencapai 157 kasus, dan masih tergolong tinggi. Sedangkan hingga awal Juli 2025, tercatat sudah ada 8 kasus AKI dan 69 kasus AKB.

“Angka ini tidak boleh menyamai, apalagi melebihi tahun lalu,” ujar Haerul saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang berlangsung di Ballroom Kantor Bupati, Senin (7/7).

Ia pun meminta IBI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyebab kematian tersebut serta mengambil langkah pencegahan yang lebih efektif. Haerul menegaskan peran bidan tidak hanya krusial dalam proses persalinan, tetapi juga dalam memastikan keselamatan ibu dan bayi pasca melahirkan.

Haerul pun menjanjikan apresiasi berupa hadiah khusus pada peringatan HUT IBI ke-75 tahun depan jika IBI Lotim berhasil menurunkan angka AKB secara signifikan. “Saya sangat bangga dengan IBI. Kalau ini bisa dicapai, penghargaan besar menanti,” ucapnya.

Ia juga menyinggung soal fasilitas penunjang kerja organisasi IBI. Haerul berkomitmen untuk menyediakan lahan yang bisa dimanfaatkan sebagai klinik atau sekretariat permanen. Menurutnya, dukungan terhadap IBI harus sejalan dengan penguatan upaya penyelamatan ibu dan anak di tingkat lapangan.

Dalam kesempatan itu, Haerul turut menegaskan pentingnya mencegah stunting sejak dini, terutama bagi bayi yang baru lahir. Ia menilai bahwa kolaborasi erat antara bidan dan perawat merupakan kunci dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting. “Kita ingin anak-anak tumbuh sehat sejak lahir. Ini pekerjaan besar, tapi bisa dicapai jika dikerjakan bersama-sama,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah IBI NTB, Rokhliana menekankan pentingnya peran bidan dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Ia menyatakan bahwa pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berkualitas akan menciptakan generasi unggul. “Bidan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan yang tidak hanya fokus pada kelahiran, tapi juga keberlangsungan hidup anak-anak dan perempuan,” ungkapnya.

Senada, Ketua IBI Cabang Lombok Timur, Inna Fakhria, menyampaikan bahwa bidan memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan kesehatan yang inklusif dan adil. Bahkan saat pandemi, IBI tetap aktif mendampingi masyarakat dengan berbagai program kesehatan.

Sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi bidan di lapangan, dalam acara tersebut juga diberikan penghargaan kepada sejumlah ranting IBI atas capaian tertinggi dalam pelayanan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) serta kegiatan donor darah dengan jumlah peserta terbanyak.

Peringatan HUT IBI kali ini menjadi momentum penting untuk menguatkan komitmen kolektif dalam menekan AKI, AKB, dan stunting demi masa depan generasi Lombok Timur yang lebih sehat dan berkualitas. (den)

- Advertisement -


Berita Populer