25.5 C
Mataram
Sabtu, 23 November 2024
BerandaLombok TimurKorban Terseret Arus di Pantai Ijobalit Ditemukan Kondisi Meninggal di Pantai Labuhan...

Korban Terseret Arus di Pantai Ijobalit Ditemukan Kondisi Meninggal di Pantai Labuhan Haji

Lombok Timur (Inside Lombok) – Seorang warga yang hilang terseret arus setelah menyelamatkan anggota keluarganya saat berenang di Pantai Ijobalit berhasil ditemukan. Setelah pencarian intensif selama tiga hari, jenazah Fahrurazi (40) ditemukan mengapung oleh seorang nelayan, Rabu (2/10) kemarin sekitar pukul 08.45 Wita.

Fahrurazi dilaporkan hilang setelah terseret ombak saat memancing di Pantai Maik Anyir, Desa Ijobalit, Kecamatan Labuhan Haji. Saat itu Fahrurazi bersama keluarga besarnya, termasuk anak-anak dan kerabat, mengunjungi pantai untuk memancing dan berenang. Saat sedang memperbaiki peralatan pancingnya sekitar pukul 16.00 Wita, Fahrurazi melihat tiga anggota keluarganya, yakni Sophia (12), Izza (12), dan Inak Haikal (25) terseret arus laut yang cukup kuat.

Tanpa berpikir panjang, Fahrurazi langsung terjun ke laut untuk menyelamatkan mereka. Berkat keberaniannya, ketiga anggota keluarganya berhasil diselamatkan. Namun naas, ia sendiri tidak dapat kembali ke daratan dan hilang terbawa arus.

Korban ditemukan mengapung di Pantai Labuhan Haji oleh seorang nelayan yang sedang memancing. Saksi kemudian mengevakuasi korban menggunakan sampan menuju pinggir pantai. “Korban ditemukan oleh nelayan pada saat memancing dalam posisi terapung,” ucap Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nikolas Osman, Rabu (02/10/2024).

Pencarian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Kasat Polairud Polres Lotim, Basarnas, dan BPBD Lotim, yang bekerja tanpa lelah untuk menemukan korban. Setelah penemuan tersebut, Sahrim segera mengevakuasi jenazah ke tepi pantai dan melaporkannya kepada keluarga.

Tim dari Polairud dan Basarnas kemudian melakukan evakuasi resmi dan membawa jenazah ke Puskesmas Labuhan Haji. Jenazah Fahrurazi diserahkan kepada keluarganya yang diwakili oleh Rusliadi, Sekretaris Desa Korleko Selatan, dan Abdussalim, Kepala Dusun. Tragedi ini menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di laut dan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di perairan. (den)

- Advertisement -

- Advertisement -

Berita Populer