29.5 C
Mataram
Jumat, 25 Oktober 2024
BerandaLombok TimurKrisis Air di Desa Wakan, Masyarakat Bertahan dengan Air 15 Liter per...

Krisis Air di Desa Wakan, Masyarakat Bertahan dengan Air 15 Liter per Minggu

Lombok Timur (Inside Lombok) – Kondisi tanah yang kering dan gersang mendominasi pemandangan di Desa Wakan, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Tanaman tembakau yang menguning dan rumput kering menyebar di setiap sudut sawah, dengan debu berterbangan terbawa angin sepanjang jalan.

“Kami sudah mengalami kekurangan air sejak Desember 2023. Untuk beribadah saja, kami sering terpaksa tayamum karena tidak ada air,” ujar Rakhmah, warga Dusun Klotok, Desa Wakan, dengan nada lesu.

Sejak krisis air melanda, warga Wakan bergantung pada bantuan air dari pemerintah daerah. Setiap rumah hanya mendapatkan jatah 15 liter air per minggu, memaksa mereka untuk sangat berhemat dalam penggunaan air.

Kondisi ini begitu parah, sehingga warga harus melakukan buang air besar di kebun atau sawah, dan membersihkan diri dengan daun atau tisu. “Kami sering terpaksa menggunakan daun atau tisu setelah buang air besar, karena air untuk menyiram tidak ada,” tambah Rakhmah.

- Advertisement -

Berbagai pihak pun memberi atensi pada kekeringan ini. Salah satunya Tim Jelajah Timur dari Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) yang berkunjung ke Desa Wakan, Kamis (24/10/2024). Kedatangan tim tersebut untuk memperkenalkan program penyediaan air bersih bagi warga setempat. “Kami bersyukur atas kepedulian Plan Indonesia. Semoga program ini segera terealisasi,” ujar Rakhmah.

Pemerintah desa dan pemerintah daerah menyambut baik inisiatif dari Plan Indonesia. Kepala Desa Wakan, Sirajul Basri, menyatakan bahwa daerah ini selalu mengalami kekurangan air bersih setiap musim kemarau, terutama di Dusun Klotok yang terdiri dari 316 kepala keluarga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lotim, Ahmad Dewanto Hadi menambahkan bahwa program dari Plan Indonesia akan diintegrasikan dengan program pemerintah yang sedang berjalan, yaitu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pantai Selatan. Program ini, yang telah dimulai sejak 2023, mencakup pembangunan jaringan pipa sepanjang 48 kilometer.

“Diharapkan anggaran dari Plan Indonesia sebesar lebih dari Rp1 miliar akan digunakan untuk penyambungan air ke rumah-rumah di Dusun Klotok. Kami perkirakan, dana ini akan mampu menyambungkan air bersih ke sekitar 500 rumah,” kata Dewanto Hadi. Program ini diharapkan dapat segera mengakhiri krisis air yang dialami masyarakat Desa Wakan, sehingga mereka dapat menikmati air bersih dalam waktu dekat. (den)

- Advertisement -

Berita Populer