31.5 C
Mataram
Senin, 22 Desember 2025
BerandaLombok TimurLombok Timur Siaga Darurat Kekeringan, Tiga Kecamatan Jadi Prioritas Bantuan Air Bersih

Lombok Timur Siaga Darurat Kekeringan, Tiga Kecamatan Jadi Prioritas Bantuan Air Bersih

Lombok Timur (Inside Lombok) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, menetapkan status siaga darurat kekeringan di sejumlah wilayah akibat cuaca panas ekstrem. Awal musim penghujan diperkirakan baru terjadi pada November 2025, sementara kebutuhan air bersih masyarakat terus meningkat.

Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi, mengatakan kondisi kekeringan di setiap daerah berbeda, namun Lombok Timur masih berstatus darurat. “Kekeringan saat ini masih dalam fase siaga darurat, hal itu sesuai dengan rilis dari BMKG. Kondisi kekeringan di setiap daerah berbeda-beda, tetapi Lombok Timur masih berstatus darurat,” ujarnya di Lombok Timur, Rabu (22/10).

Ia menjelaskan, meski hujan mulai turun di beberapa wilayah, kekeringan belum berakhir sepenuhnya. Sebagian sumur warga sudah mulai terisi kembali, tetapi di beberapa titik justru muncul genangan dan banjir akibat perubahan cuaca ekstrem. “Ada juga saat ini wilayah yang banjir karena hujan. Maka berdasarkan fakta tersebut kita masih dalam status siaga darurat,” katanya.

BPBD memastikan pelayanan kebutuhan dasar air bersih tetap berjalan selama masa darurat. Pendistribusian air bersih terus dilakukan ke wilayah terdampak, terutama jika ada permintaan tambahan. “Kami tetap menyalurkan air bersih ke wilayah yang meminta penyaluran air bersih,” ujar Mulyadi.

Tiga kecamatan yang paling terdampak kekeringan adalah Jerowaru, Suela, dan Puncak Jeringo. Ketiganya menjadi prioritas utama dalam distribusi air bersih. Hingga Oktober, BPBD bersama LSM dan Baznas Lombok Timur telah menyalurkan sekitar 80 tangki air bersih ke sejumlah titik terdampak.

Mulyadi menegaskan, pemantauan kondisi air bersih akan terus dilakukan untuk memastikan kebutuhan warga terpenuhi. “Penyaluran air bersih tetap dilakukan sesuai permintaan masyarakat,” katanya.

Salah satu warga Jerowaru, Hasan Gauk, mengatakan kekeringan masih menjadi masalah utama di wilayah selatan, terutama terkait pasokan air bersih. “Beberapa ada yang suplai beberapa tangki air bersih ke wilayah Seriwe dan Sekaroh,” jelasnya.

Adapun desa yang paling terdampak di Kecamatan Jerowaru adalah Sekaroh, Seriwe, dan Kwang Rundun. Wilayah Jerowaru dan Keruak diketahui menjadi langganan kekeringan setiap tahun, sehingga bantuan distribusi air bersih sangat dibutuhkan masyarakat.

- Advertisement -

Berita Populer