Lombok Timur (Inside Lombok) – Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan kesiapan penuh mendukung program nasional Koperasi Merah Putih yang akan diresmikan serentak di seluruh Indonesia pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.
Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim, HM Juaini Taofik menyebut, sebanyak 254 desa/kelurahan di Lombok Timur telah merampungkan pembentukan dan pengesahan badan hukum koperasi tersebut. “Kita di Lombok Timur sudah tuntas membentuk koperasi di seluruh desa dan kelurahan. Tinggal menunggu launching nasional,” ujarnya, Jumat (18/7).
Diresmikan nasional rencananya akan dipusatkan di Klaten, Jawa Tengah, dan akan diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto sepulang dari kunjungan ke Eropa. NTB sendiri masih menunggu keputusan lokasi perwakilan, antara Lombok Barat atau Lombok Tengah.
Menurut Juaini, secara nasional terdapat lebih dari 82 ribu desa dan kelurahan yang akan ikut serta dalam peluncuran ini. Koperasi Merah Putih dinilai menjadi peluang baru bagi pemberdayaan ekonomi di tingkat desa, terutama karena banyak pengurusnya berasal dari kalangan muda.
“Kalau dilihat dari struktur pengurusnya, banyak diisi pemuda. Maka sangat pas kalau launching dilakukan pas Hari Sumpah Pemuda,” katanya.
Ia menjelaskan, satgas koperasi Merah Putih di daerah diketuai langsung oleh Bupati, dengan Sekda sebagai wakil ketua, dan Kepala Dinas Koperasi sebagai sekretaris. Semua struktur ini sudah terbentuk dan berjalan sesuai tenggat waktu dari pemerintah pusat, yakni sebelum 1 Juli.
Juaini juga membedakan antara koperasi Merah Putih dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Menurutnya, Bumdes diatur melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, sedangkan koperasi Merah Putih merupakan inisiatif baru berdasarkan instruksi Presiden tahun 2025.
“Koperasi Merah Putih ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa. Misalnya, bisa membentuk unit usaha penyedia bahan bangunan untuk program RTLH, bahkan bisa berkembang ke sektor lain,” jelasnya.
Saat ini, sebagian besar sekretariat koperasi Merah Putih masih menempati kantor desa atau fasilitas yang ada, seperti di Desa Kembang Kuning yang masih berbagi ruang dengan Bumdes. Namun Juaini memastikan bahwa situasi ini bersifat sementara dan akan terus ditingkatkan ke depan. (den)