Lombok Timur (Inside Lombok) – Sektor pertanian bawang putih di Lombok Timur (Lotim) menjadi salah satu yang terbaik di NTB. Namun kualitas produksi yang bagus itu seperti tidak menjadi jaminan membuat harga jualnya bagus. Mengatasi kondisi itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lotim mengupayakan jaringan perdagangan yang baik.
Penjabat Bupati Lotim, M. Juaini Taofik mengatakan hasil pertanian bawang putih di beberapa wilayah di Lotim memiliki kualitas yang sangat baik. Meski diakui harga jual masih menjadi keluhan para petani.
“Kita upayakan harga jual yang baik. Namun tentu juga memikirkan mekanisme yang tidak hanya menguntungkan petani, tapi juga melindungi daya beli masyarakat,” ungkapnya, Jumat (30/08/2024).
Dijelaskan Taofik, jaringan perdagangan memang selalu dipikirkannya dalam sektor pertanian, namun tentunya pemerintah juga terus memastikan posisi keseimbangan harganya. “Hasil pertanian yang bagus tapi harga pun tidak boleh kalah bagus juga,” katanya.
Selain mengingatkan persoalan harga, Taofik juga mengungkapkan pentingnya ada regenerasi dalam sektor pertanian, bukan hanya menjadi pilihan akhir para generasi saat ini. Untuk itu ia berharap adanya keberadaan petani muda yang mampu membawa daerah Lotim khususnya Sembalun menjadi pusat hortikultura yang tidak hanya di NTB, melainkan juga untuk dunia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Lotim, Sahri menuturkan budidaya bawang putih di Lotim mencapai 425 hektare, terbagi pada tiga wilayah seperti Suela, Sembalun, dan Wanasaba. “Wilayah Sembalun menjadi yang paling luas areanya, yang mencapai 380 hektare dengan hasil panen seberat 21 ton per hektare-nya,” tuturnya. (den)